PINRANG, BACAPESAN.COM – Komunitas Aisyiyah Menulis (KAM) Pinrang menggelar wisata literasi untuk guru dan siswa di Aula SMAN 11 Pinrang, Jalan Ir H Juanda, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Kamis (23/11/2023).
Kegiatan dihadiri ratusan guru dan pelajar TK, SD, SMP, SMA/MA/SMK sederajat se-Kabupaten Pinrang.
Dalam kegiatan wisata literasi ini, KAM Pinrang mengundang narasumber dari Balai Bahasa Sulawesi Selatan.
Yakni Kepala Subbagian Umum Dewi Pridayanti dan Koordinator KKLP Literasi Asmabuasappe.
Selain itu, KAM Pinrang juga mengundang dua penulis hebat dari Forum Lingkar Pena (FLP) Sulsel.
Yakni Sekretaris FLP Sulsel Nur Yusriyyah Bakhtiar dan Nurkhalishah yang menulis buku Sang Murabithah, sebuah buku catatan perjalanan berkeliling dunia untuk misi kemanusiaan.
Wisata Literasi ini dibuka Bunda Literasi Kabupaten Pinrang, Andi Sri Widiyati Irwan dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pinrang, Andi Matjta Moenta.
Bunda Literasi Kabupaten Pinrang Andi Sri Widiyati Irwan mengatakan budaya literasi sangat penting digalakkan dalam mendukung program pemerintah untuk menciptakan generasi penerus yang berkualitas.
“Para siswa dapat terus mengembangkan diri dengan rajin membaca. Membaca adalah kunci dalam mengembangkan wawasan dan pengetahuan,” katanya.
Sementara itu, Ketua KAM Pinrang Sitti Fatimah mengatakan, wisata literasi guru dan siswa ini digelar untuk menyambut Hari Guru Nasional besok.
“Hari Guru Nasional tak lama lagi akan dirayakan untuk itulah kami melaksanakan kegiatan ini. Sekaligus juga untuk menumbuhkan minat baca guru dan pelajar. Survei mengatakan, minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah. Kami juga rasakan sebagai guru banyaknya anak-anak kita yang kesulitan mengikuti pembelajaran terkait bahasa,” ujarnya, Jumat (23/11).
Ia mengatakan, literasi bukan hanya terkait menulis saja. Tetapi, juga kecakapan untuk berinteraksi.
“Dengan narasumber yang kami undang ini, membuat guru dan pelajar mengerti bagaimana literasi itu harus ditumbuhkan di dalam diri,” sebutnya.
Sitti Fatimah menuturkan, kegiatan wisata literasi ini akan menjadi rutinitas setiap tahunnya.
“Kami patut berbangga, antusias guru dan pelajar dari berbagai sekolah yang semangat mengikuti rangkaian acara sampai selesai,” katanya.
Kegiatan ini pun tidak berhenti begitu saja, semua peserta mulai dari guru dan pelajar akan dikawal untuk menerbitkan karya.
“Para peserta akan dikawal untuk praktek menulis hingga menghasilkan karya antologi. Untuk siswa menulis karya dengan tema Guru, Tanpamu Apalah Jadinya Aku. Sementara untuk guru, menulis karya dengan tema Dengarkan Suara Hati Kami,” imbuhnya. (Amran)