Ketua DPD PAN Wajo ini mengurai bahwa Wajo sudah lama mengikuti ajang kabupaten/kota sehat Ini. “Alhamdulillah, Wistara yang kita terima hari ini adalah yang kelima kalinya berturut-turut dan Kita tidak pernah turun kelas,” ungkapnya.
Ketua PMI Wajo ini juga mengungkap bahwa penghargaan Swasti Saba Wistara ini menjadi salah satu kado terbaik di akhir masa jabatannya di periode ini bersama Wakil Bupati yang akan berakhir pada 31 Desember 2023 mendatang.
Olehnya itu, penghargaan ini dipersembahkan kepada seluruh stakeholder dan masyarakat Kabupaten Wajo sebagai penyemangat untuk terus berinovasi dalam membangun lingkungan atau kawasan yang sehat di Wajo.
“Apalagi, saat ini Kabupaten Wajo menjadi satu-satunya Kabupaten di Indonesia yang tergabung dalam Jejaring Kota Sehat Asia Tenggara. Untuk Kota, hanya Kota Makassar. Kita berharap semua prestasi ini bisa ditingkatkan di tahun-tahun berikutnya, minimal dipertahankan ,” ucapnya.
Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Wajo ini pun secara khusus menyampaikan apresiasi kepada para Usia Lanjut Masih Aktif atau yang sering disebutnya Ulama. Menurutnya, para Ulama inilah yang memiliki semangat tinggi dan peran dalam membantu penyelenggaraan KKS di Kabupaten Wajo, termasuk dalam tahap penilaian dan verifikasi.
“Karena peran Ulama inilah juga yang mengantarkan Wajo sehingga terpilih menjadi anggota jejaring Kota Sehat Asia Tenggara. Bahkan, Kita sudah diundang memaparkan atau sharing terkait pelaksanaan KKS di Forum Internasional WHO di tiga negara yaitu Denmark, Thailand dan Nepal,” jelasnya.
Khusus untuk di Nepal beberapa Waktu lalu, Ketua Forum KKS Kabupaten Wajo didampingi oleh Perwakilan NGO, Achmad Muflih Insani yang telah membantu dan memaparkan pelaksanaan KKS Kabupaten Wajo. “Kami perhatikan, ananda Muflih ini lebih fasih menjelaskan dalam bahasa inggris pada waktu. Kami juga berikan apresiasi untuk itu,” ucapnya.