PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – BPJS Kesehatan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan mengembangkan berbagai inovasi yang dapat dimanfaatkan dalam mengakses layanan dengan menyajikan kemudahan di dalam genggaman dengan memanfaatkan aplikasi Mobile JKN.
Masmidah Mahmud (52) salah satu peserta JKN yang turut memanfaatkan fitur antrean online pada aplikasi Mobile JKN. Ia mangaku sangat dimudahkan, sebelum adanya antrean online, menghabiskan waktu berjam-jam di ruang tunggu rumah sakit merupakan pengalaman yang umum. Namun, kini, berkat sistem antrean online, Masmidah merasa lega karena dapat melakukan pendaftaran sebelumnya hanya dari rumah.
”Saya sangat terbantu dengan antrean online ini, karena satu hari sebelum kontrol sudah bisa mengambil nomor antrean. Tidak perlu lagi khawatir akan menunggu lama dan juga pekerjaan di kantor tidak terbengkalai karena harus ditinggalkan untuk mengantre. Jadi benar-benar sangat menghemat waktu,” pujinya.
Kepada Tim Jamkesnews, ibu dua anak ini menyampaikan rasa syukurnya sebagai peserta JKN, ia merasa lega karena memiliki jaminan finansial untuk mendukung pengobatannya, Selasa (28/11). Program yang dikelola oleh BPJS Kesehatan ini tidak hanya menyediakan perlindungan keuangan, tetapi juga memberikan akses ke berbagai fasilitas kesehatan dan spesialis yang dibutuhkan.
Masmidah adalah seorang guru yang berusia tahun yang telah berulang kali memanfaat program JKN untuk pengobatannya. Semua bermula saat ia sering merasakan nyeri dan saat diraba seperti ada benjolan kecil di payudaranya. Setelah berkonsultasi dengan dokter, Masmidah mendapatkan rujukan untuk segera dilakukan operasi.
“Saat itu ada banyak pertanyaan dan kekhawatiran yang muncul karena sebenarnya saya takut ke dokter apa lagi sampai dioperasi. Saya menceritakan kepada keluarga dan akhirnya ada yang menyarankan untuk menjalani pengobatan tradisional saja. Tapi lama kelamaan saya masih merasakan nyeri dan benjolannya semakin besar,” ungkapnya.
Akhirnya Masmidah memutuskan untuk melanjutkan pengobatan di rumah sakit dan menjalani operasi pengangkatan benjolan pada payudaranya. Setelah menjalani rawat inap selama tiga hari, ia merasakan pelayanan yang sangat baik dari tenaga medis yang menanganinya.
“Bagi saya pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit sangat memuaskan. Sama sekali saya tidak pernah merasakan ada perbedaan pelayanan dengan pasien umum, menurut saya itu hanya pemikiran orang-orang yang belum pernah merasakan langsung,” tambah Masmidah.
Masmidah juga menambahkan jika selama menjadi peserta JKN, ia sudah empat kali menjalani operasi dan semua biayanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
“Saya merasa sangat beruntung karena sudah berkali-kali menjalani operasi tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun. Waktu itu saya melahirkan anak pertama dan anak kedua dengan proses persalinan sesar, setelah itu saya juga pernah menjalani operasi pengangkatan tahi lalat yang timbul tapi terus tumbuh, akhirnya sering sakit dan berdarah jika tidak sengaja disentuh,” terangnya.
Dengan berbagai pengalaman yang sudah ia rasakan, Masmidah semakin menyadari pentingnya memiliki jaminan kesehatan agar terhindar dari besarnya biaya pelayanan kesehatan yag tidak terduga. Ia mengimbau agar masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN dapat segera mendaftarkan dirinya.
“Semoga semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya memiliki jaminan kesehatan, sehingga tidak ada lagi yang merasa kesulitan jika penyakit tiba-tiba menyerang. Kualitas pelayanan di fasilitas kesehatan saat ini juga sudah semakin baik, ditambah dengan hadrnya program JKN yang memberika jaminan kesehtan yang menyeluruh,” tambahnya.
Di akhir wawancara, Masmidah berharap program JKN terus berlanjut memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat Indonesia.
“Saat ini pelayanannya sudah baik, tapi alangkah lebih baik jika semakin ditingkatkan lagi,” tutupnya. (***)