Pengobatan Lutut Orang Tua Angga Dijamin Program JKN

  • Bagikan

PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Merawat orang tua merupakan tanggung jawab seorang anak, apalagi jika orang tua kita dalam kondisi kesehatan yang kurang baik. Itulah yang diceritakan oleh Briptu Nurfajri Juliangga (26) yang akrab dipanggil Angga, ketika ditemui oleh Tim Jamkesnews di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Parepare pada saat sedang menemani istri mengurus kepesertaan JKN mereka, Jumat (01/12).

“Bapak pernah mengeluhkan sakit di lututnya setelah selesai main tenis dengan teman-temannya. Sakit ini Beliau rasakan selama tiga minggu. Dan selama tiga minggu itu juga saya menemaninya untuk berobat,” kata Angga mengawali kisahnya.

Kejadian ini terjadi sekitar tahun 2022, karena kebetulan ayah Angga hobi bermain tenis. Namun pada saat itu ayahnya mengalami cidera ketika bermain dan rasa sakit itu berlangsung selama tiga minggu. “Setelah berobat ke dokter, Bapak akhirnya dirujuk ke rumah sakit. Waktu itu Bapak dirawat selama kurang lebih satu minggu,” lanjut Angga.

Angga yang berprofesi sama dengan ayahnya, yaitu bertugas di Brimob Kota Parepare, mengatakan bahwa saat itu dokter memutuskan untuk melakukan operasi di lutut kanan ayahnya. “Operasinya berupa sedot cairan di lutut Bapak. Alhamdulillah proses operasinya berjalan lancer, dan Bapak berangsur-angsur puluh setelahnya,” syukur Angga.

Dari sisi biaya pelayanan kesehatan selama ayahnya dirawat, Angga tidak merasa khawatir karena dia dan ayahnya sama-sama terdaftar sebagai Peserta Penerima Upah (PPU) di program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

“Seluruh biaya operasi dan rawat inap Bapak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Hal ini sungguh sangat membantu kami sekeluarga. Selain itu, pelayanan yang kami terima di rumah sakit juga sangat bagus. Baik itu dari dokter maupun perawatnya, serta fasilitas yang tersedia. Semuanya membuat Bapak dan kami yang menjaga Beliau merasa nyaman selama berada di rumah sakit,” lanjut Angga.

“Setelah Bapak dilihat sudah baik kondisinya, Beliau diperbolehkan pulang oleh dokter. Selanjutnya Bapak tinggal melakukan rawat jalan beberapa kali untuk control kondisinya paska operasi. Dan itu semua tidak ada biaya yang dikeluarkan,” tambah Angga.

Terdaftar sebagai PPU, informasi seputar Program JKN dan pelayanan oleh BPJS Kesehatan banyak Angga peroleh dari orang di kantornya, yang telah beberapa kali melakukan sosialisasi. Di dalamnya termasuk inovasi yang telah dilakukan oleh BPJS Kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan bagi pesertanya. Salah satu yang diapresiasi Angga adalah penggunaan kartu digital di aplikasi Mobile JKN.

“Saya sangat senang dengan adanya kartu digital. Selain memudahkan bagi peserta yang lupa membawa atau kehilangan kartu fisik, juga hal ini menunjukkan bahwa BPJS Kesehatan sangat mengikuti zaman yang serba digital,” puji Angga.

Dan informasi terbaru yang diperoleh Angga terkait peningkatan kemudahan pelayanan bagi peserta adalah penggunaan NIK/KTP di fasilitas kesehatan untuk berobat.

“Terobosan ini lebih bagus lagi. Cukup dengan menunjukkan KTP, selama kita sudah terdaftar sebagai peserta JKN, maka sudah bisa dilayani. Sangat memudahkan bagi peserta. Karena kalau KTP saya yakin jarang orang yang lupa membawanya,” kata Angga.

Di akhir perbincangan, Angga mengutarakan harapannya terhadap Program JKN. Ia berharap semoga ke depannya program ini dapat terus berjalan, semakin banyak lagi membantu masyarakat, khususnya yang tidak mampu. Karena ia melihat sendiri ketika di rumah sakit, tidak ada perbedaan pelayanan yang diberikan, baik kepada peserta JKN maupun pasien umum, semua mendapatkan pelayanan yang sama.

“Semoga hal ini dapat dipertahankan, dan lebih baik lagi jika dapat ditingkatkan,” tutup Angga. (***)

  • Bagikan

Exit mobile version