PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Kelahiran buah hati merupakan momen bahagia yang dinantikan oleh setiap pasangan. Perasaan inilah yang dirasakan oleh Hestiana (22) ketika ditemui oleh Tim Jamkesnews di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Parepare, Senin (04/12). Hesti, sebagaimana ia biasa dipanggil, menceritakan bahwa saat ini ia sedang mengandung anak kedua dan rutin memeriksakan kondisi kehamilannya ke puskesmas.
“Anak pertama saya lahir tahun 2018. Dan saat ini saya sedang mengandung anak kedua. Alhamdulillah, dalam beberapa kali pemeriksaan di puskesmas, kondisinya bagus,” kata Hesti.
Ditanya tentang biaya persalinan anak pertama dan pemeriksaan anak kedua, Hesti menjawab bahwa ia tidak khawatir karena dirinya telah terdaftar sebagai peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari pemerintah yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.
“Sejak kehamilan anak pertama, saya bersyukur karena mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa kepesertaan PBI di BPJS Kesehatan. Jadi dengan adanya ini saya tidak khawatir lagi dengan biaya, baik itu biaya selama pemeriksaan kehamilan maupun biaya pada saat melahirkan,” lanjut Hesti.
Hesti melahirkan anak pertama di tahun 2018. Kelahiran anak pertamanya berlangsung normal dan menjalani rawat inap selama dua hari. “Tahun 2018 saya melahirkan anak pertama dengan proses normal. Saya sempat dirawat inap selama dua hari, untuk memastikan kondisi saya benar-benar pulih sebelum bisa pulang ke rumah,” kata Hesti.
Selama menggunakan BPJS Kesehatan di Puskesmas, Hesti mengaku tidak pernah merasakan kesulitan, baik dari sisi administrasi maupun pelayanan dan perawatan kesehatan yang ia butuhkan. Semuanya mudah dan bagus.
“Selain itu, ruanga perawatan nyaman serta dokter dan perawat sangat ramah sehingga saya sebagai pasien merasa diperhatikan,” tambah Hesti.
Selain untuk pemeriksaan kehamilan dan persalinan, Hesti juga pernah berobat untuk memeriksakan giginya. Giginya pernah sakit selama seminggu. Gusinya bengkak. Hesti ke Puskesmas dan diberi obat. Setelah tiga hari ia kembali lagi untuk dicabut giginya.
“Semua biayanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” kata Hesti.
Terdaftar sejak tahun 2014, Hesti menilai saat ini kemudahan pelayanan kepada peserta melalui inovasi yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan sudah sangat bagus. “Sekarang sangat mudah kalau mau ke fasilitas kesehatan, seperti puskesmas. Tidak perlu mengantre lama, cukup memanfaatkan antrean online di Aplikasi Mobile JKN,” kata Hesti.
Antrean online merupakan salah satu fitur di aplikasi Mobile JKN yang memudahkan peserta untuk antre di fasilitas kesehatan. Dengan ini, peserta tidak berlama-lama antre karena telah diatur secara sistem, kapan sebaiknya yang bersangkutan pergi ke fasilitas kesehatan, menyesuaikan dengan jam yang tercantum pada aplikasi Mobile JKN.
Hesti berharap BPJS Kesehatan senantiasa menghadirkan inovasi-inovasi lain yang semakin mempermudah pelayanan kepada peserta, karena menurutnya saat ini pelayanan tersebut sudah sangat baik. Berbagai kemudahan yang telah ia rasakan selama menjadi peserta BPJS Kesehatan, terutama biaya kesehatan, ia dan keluarga tidak perlu khawatir memikirkannya ketika sakit.
“Dan harus berobat ke fasilitas kesehatan, semoga semakin banyak masyarakat Indonesia yang juga merasakannya,” kata Hesti.
Hesti juga berharap agar kemudahan dan peningkatan pelayanan juga dilakukan oleh fasilitas kesehatan, baik itu di tingkat peserta, seperti dokter praktek perorangan maupun puskesmas, hingga tingkat lanjutan yaitu rumah sakit.
“Kenyamanan perawatan yang pernah saya rasakan di puskesmas, juga harapannya dapat dipertahkan atau lebih baik lagi ditingkatkan. Saya berharap ketika melahirkan anak kedua nanti semua prosesnya lancar dan fasilitas kesehatan tempat saya melahirkan dapat memberikan perhatian dan perawatan yang sama seperti pada saat melahirkan anak pertama,” tutup Hesti. (***)