GOWA, BACAPESAN.COM – DPRD Gowa menggelar sosialisasi nilai Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dengan menyasar warga Kecamatan Tombolo Pao. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Tonasa, Selasa (5/12).
Pada kesempatan ini, sosialisasi Nilai Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dihadiri langsung Ketua DPRD Gowa Rafiuddin, Dandim Gowa diwakili Kapten Inf Rudy Sitaba, Danramil Tinggimoncong, Kapolsek Tombolo Pao. Bawaslu, KPU, Tokoh Masyarakat setempat.
Narasumber kegiatan Danramil Tinggimoncong Kapten Inf Rudy Sitaba mengatakan, pembinaan masyarakat berperilaku mempunyai norma yang baik.
“Jadi, Pancasila yang mempunya norma norma yang baik. saling menghargai sesama manusia,” jelas Kapten Inf Rudy Sitaba, Selasa (5/12).
Sementara, Narasumber Kegiatan Kedua, Perwakilan Bawaslu Gowa Shidiq Raharjo. Kata dia, aktualisasi nilai toleransi antara umat beragama serta meningkatkan rasa persatuan dalam melengarakan pesta Demokrasi dan keadilan di dalam melaksanakan hukum dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Toleransi penting dalam menjalankan nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan,” ujarnya.
Narasumber ketiga, Ketua DPRD Gowa Rafiuddin menjelaskan, unsur dasar wawasan kebangsaan adalah Wadah (Contour) Salah satu unsur wawasan kebangsaan adalah wadah atau contour.
“Salah satu unsur wawasan kebangsaan adalah wadah atau contour. Wadah meliputi seluruh bentuk kehidupan bermasyarakat di Indonesia,” kata Rafiuddin.
Hal ini mencakup kehidupan dalam berbangsa, bernegara, keanekaragaman budaya dan suku, serta pengelolaan seluruh kekayaan alam.
Dalam hal ini, Rafiuddin mengatakan, konsep wadah memiliki arti bahwa bangsa Indonesia memiliki beragam organisasi nasional yang menjadi wadah dari berbagai kegiatan kenegaraan dalam bentuk struktur politik.
“Isi unsur wawasan kebangsaan selanjutnya adalah isi atau content. Unsur ini mencakup segala aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dalam mencapai cita-cita serta tujuan nasional,” ungkapnya.
Kemudian, kata dia, tata laku (conduct) yaitu hasil interaksi antara wadah serta isi wawasan kebangsaan akan berwujud menjadi sebuah tingkah laku. Tingkah laku lahir dari cerminan perbuatan, tindakan, dan perilaku bangsa Indonesia.
“Tata laku juga mencerminkan mengenai jiwa, semangat, dan mentalitas sebuah bangsa yang membedakannya dengan bangsa lainnya,” ujarnya.
Selain itu, tata laku juga mencerminkan identitas atau kepribadian suatu bangsa berdasarkan dengan asas kekeluargaan dan kebersamaan. Dari sana, timbul rasa kebanggaan dan cinta terhadap bangsa dan tanah air atau disebut juga dengan istilah nasionalisme.
Serta, kata dia, wawasan kebangsaan adalah sebuah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara yang mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
Selain itu, wawasan kebangsaan juga menentukan bagaimana sebuah bangsa menempatkan dirinya dalam berhubungan dengan bangsa lain di dunia internasional. Salah satu manfaat dari wawasan kebangsaan adalah munculnya rasa nasionalisme dalam setiap masyarakat Indonesia.
“Hal ini membuat wawasan kebangsaan menjadi salah satu tes dasar untuk merekrut pegawai yang bekerja di pemerintahan,” pungkasnya. (*)