“Obat gratis, itu program nasional, selama ada faskesnya itu bisa dilayani di mana saja. Takalar sendiri sudah ada 14 Layanan Pengobatan dan Perawatan (PDP) itu tersedia ARV di sana,” jelas Hj. Juliati
“Jadi untuk masyarakat Takalar yang terkonfirmasi HIV bisa mengambil obatnya di layanan kesehatan yang sudah ditunjuk sebagai layanan PDP,” lanjutnya.
Kepala Lapas Takalar, Ashari mengatakan jika pihaknya sangat berterima kasih kepada Dinas Kesehatan Takalar atas sinergi yang telah dibangun.
“Skrining ini sebagai langkah deteksi dini penularan dan penyebaran penyakit hepatitis dan HIV/AIDS di Lapas. Kami berterima kasih kepada Dinas Kesehatan Takalar atas kerja sama ini,” jelasnya.
Sejalan, salah seorang warga binaan berinisal AR (27) mengatakan jika dirinya ikut skrining HIV/AIDS sebagai langkah deteksi dini terhadap virus ini. “Mau tahu kondisi tubuhku, sekadar jaga-jaga,” ujar AR. (Tiro)