Tonggo mengakui, kerja sama ini sangat strategis mengingat TikTok memiliki jumlah pengguna yang sangat besar. Aplikasi TikTok memiliki pengguna aktif bulanan sebesar 125 juta. TikTok juga memiliki segmen pengguna mayoritas generasi milenial dan gen Z.
Di sisi lain, Pos Indonesia memiliki program yang terhubung dengan pelaku UMKM di seluruh Indonesia seperti Mitra Drop Points, O-Ranger, Pojok UMKM, Agen Pos, Stori Pos Indonesia, dan lainnya. Pos Indonesia terhubung dengan lebih dari 2,5 juta UMKM di seluruh Tanah Air.
Pos Indonesia memiliki tiga anak perusahaan, yaitu Pos Logistic yang bergerak pada bidang bisnis logistik, Pos Properti yang mengurus sektor perhotelan dan bisnis konstruksi properti, dan Pos Fin, sebuah layanan yang bergerak di bidang jasa keuangan berbasis teknologi.
Pos Indonesia memiliki 42 kantor cabang utama, 168 kantor cabang, dan 4.308 kantor cabang pembantu dengan jangkauan hampir di seluruh kecamatan di Indonesia. Pos Indonesia bermitra dengan lebih dari 55.000 O-Ranger serta 13.000 Agen Pos. Juga terhubung dengan 220 negara di dunia.
“Kerja sama dengan TikTok diharapkan akan menjadi kekuatan besar kolaborasi antara BUMN logistik dengan platform sosial media dalam menggerakkan UMKM lokal. Kami berharap, kerja sama ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” imbuh dia.
Sementara itu, Pos Indonesia juga melakukan penandatanganan MoU dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tentang Pemanfaatan Layanan dan Ruang Kreatif dalam Rangka Pemberdayaan UMKM, Konten Kreator, dan Brand Lokal. Kerja sama ini adalah bentuk komitmen kedua belah pihak dalam menggerakkan UMKM lokal. (jpnn)