GOWA, BACAPESAN.COM – Kebun Pendidikan Integrated Farming System Fakultas Pertanian Universitas Bosowa menjadi area penanaman pisang cavendish perdana mewakili seluruh perguruan tinggi swasta yang tergabung dalam LLDIKTI Wilayah Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (Sultanbatara).
Penanaman perdana ini sebagai bentuk dukungan Gerakan Budidaya Pisang oleh perguruan tinggi swasta yang dilaksanakan di lahan seluas 26 hektar. Selain pisang, perkebunan ini juga ditanami 24 jenis tanaman lainnya.
Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mengapresiasi penanaman ini sebagai bentuk aplikasi keilmuan dan praktek pertanian di dunia kampus dan bentuk kontribusi pada masyarakat.
Ia mengajak perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas budidaya dari komoditi ini. Termasuk untuk mengurangi resiko hama dan faktor lainnya agar budidaya ini sukses, sehingga lahan perguruan tinggi dapat menjadi laboratorium pembelajaran.
“Perguruan tinggi kita ajak, dan komoditi ini juga dapat memberikan penghasilan untuk perguruan tinggi. Sehingga lahan yang dimiliki dapat produktif, ketimbang dia menjadi lahan kosong,” kata Bahtiar.
Founder Bosowa, HM Aksa Mahmud, menilai program budidaya pisang ini sebagai gerakan yang luar biasa dan diharapkan Sulsel akan berperan dalam ekspor komoditas ini. Ia mendukung Sulsel menjadi provinsi penghasil pisang terbesar di Indonesia, bahkan pengekspor terbesar dunia.
Aksa Mahmud juga mendukung ketahanan pangan Sulsel melalui produksi hortikultura lainnya. Seperti durian Musang King, alpukat dan buah asli Indonesia.
“Bersama seluruh pengelola negeri ini, mari kita bersama bahu membahu, bagaimana membangun negeri ini. Sehingga negeri kita akan menjadi negara pertanian, dimana dunia saat ini krisis pertanian, mari kita isi, dan penanaman ini menjadi contoh,” sebutnya.
Adapun Rektor Universitas Bosowa, Batara Surya, mengatakan, Unibos sebagai universitas pilot untuk percontohan penanaman perdana pisang cavendish untuk universitas swasta.
“Hari ini kita tunjukan kolaborasi antara pemerintah dengan dunia pendidikan, mudah-mudahan akan memberikan manfaat yang besar terutama masyarakat sekitarnya. Lokasi ini adalah laboratorium bagi Universitas Bosowa,” paparnya.
Mahasiswi Jurusan Agro Teknologi, Angelica Melan, yang ikut penanaman dan mendengarkan penjelasan Pj Gubernur, mengakui wawasan kemudian terbuka lebih luas.
“Senang sekali ambil bagian dari penanaman ini. Bapak Gubernur juga memotivasi untuk menjadi petani milenial dan pebisnis ke depannya. Semoga ke depannya saya bisa menanam pisang, membuka lapangan pekerjaan dan membantu ekonomi masyarakat,” imbuhnya. (*)