Yessi yakin, loket pelayanan informasi BPJS Kesehatan dan POROS akan berdampak pada peningkatan terhadap mutu layanan dan kepuasan peserta karena informasi dan pengaduan dapat segera ditindaklanjuti pada kesempatan pertama.
“Maka saya titip kepada rekan-rekan wartawan untuk menyampaikan transformasi mutu layanan ini kepada seluruh masyarakat agar tercipta pelayanan kesehatan yang mudah, cepat dan setara,” pungkasnya.
Wakil Kepala Rumah Sakit Angkatan Darat Tingkat II (RSAD Tk. II) Pelamonia Makassar, Jonaidi Mustafa menyampaikan, saat ini capaian pendaftaran online melalui Aplikasi Mobile JKN di rumah sakitnya sudah mencapai 95,06 persen dengan quality rate 99,97 persen dan rata-rata total waktu layanan sekitar 90 menit.
“Kami juga berkomitmen untuk memastikan Loket Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan mudah diakses secara fisik maupun online selama 24 jam dalam 7 hari. Kami telah implementasikan sistem yang efisien untuk menerima, melacak dan menyelesaikan keluhan dengan cepat,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Kepala Divisi Medis Primaya Hospital Makassar, Ratih Fajarianny. Ia mengklaim bahwa Primaya Hospital Makassar memiliki inovasi rujukan internal melalui Aplikasi P3K menggunakan browser bit.ly/p3kphma yang dilengkapi dengan fitur bridging Whats App.
Primaya Hospital, lanjut Ratih, juga telah bridging Aplikasi Mobile JKN, WS RS dan Whats App. yang dilengkapi dengan QCCode nomor kartu pasien peserta JKN yang bisa dibuka setiap saat oleh pasien melalui Whats App.
“Pengirimannya otomatis melalui sistem. Isinya meliputi info jadwal, dokter dan status pasien lama atau baru,” ujarnya.
Selain itu, sejak 30 Maret 2023 Primaya Hospital Makassar telah mengimplementasikan Electronic Surat Eligibilitas Peserta (E-SEP) dengan bantuan mesin apm finger plus barcode scanner sejumlah dua mesin untuk rawat jalan dan rawat inap. Sehingga, pasien JKN lama tidak perlu antre di bagian registrasi, cukup melakukan finger print kemudian terbentuk E-SEP dan registrasi melalui cron job dengan ws BPJS finger.
“Struk akan dilengkapi nomor antrean, waktu berobat, nomor serta nama dokter spesialis yang akan dituju,” tuturnya.
Wakil Kepala RSAD Tk. II Pelamonia Makassar dan Manajemen Primaya Hospital Makassar sepakat bahwa tantangan implementasi adalah paradigma masyarakat terhadap perkembangan teknologi dan perubahan sistem.
“Sehingga kita harus gencarkan sosialisasi dan edukasi kepada pasien peserta JKN,” pungkas Jonaidi. (Hikmah)