“Itu syarat utama yang harus dimiliki. Selanjutnya adalah tentu dari perbankan punya persyaratan khusus untuk bagaimana mereka bisa menyalurkan bantuan ini walaupun subsidinya dari kita,” ucap Mintje.
Menurut Mintje, pada program MTL ini, BPJS Ketenagakerjaan menyiapkan uang muka bantuan perumahan berupa bantuan kredit KPR Rp500 juta, bantuan subsidi yang muka perumahan Rp150 juta, dan renovasi rumah Rp200 juta.
“Kami juga memberikan bantuan untuk konstruksi bisa 80 persen dari nominal proyek. Tetapi itu semua tentu harus ada seleksi dari kami dan perbankan menyeleksi BI checking dan sebagainya kita serahkan. Jadi dari kami kalau sudah lolos dari teman di perbankan, kami kemudian melakukan seleksi juga. Nanti kalau dari teman teman perbankan sudah lolos berarti boleh kita untuk proses,” terangnya.
Lebih jauh Mintje mengungkapkan tidak ada target khusus untuk program ini di 2024 namun semakin banyak pengajuan semakin bagus.
“Yang penting semakin banyak yang mengajukan semakin baik. Jadi ini kan dikasih manfaat layanan tambahan untuk seluruh peserta kita, jadi mereka menikmati manfaatkanya tidak hanya saat mendapatkan musibah tapi manfaat tambahan yang diberikan BPJS ketenagakerjaan salah satunya bantuan pekerja,” ungkapnya.
“Kita memberikan subsidi bunga sehingga red bunganya lebih kecil daripada bunga yang berlaku umum,” kata Mintje menambahkan.
Sementara Regional Retail Lending & MSME Business Head BTN, M.T. Eddy Wibowo menjelaskan, program PLT BPJS Ketenagakerjaan telah berkolaborasi dengan BTN sejak 2015 lalu.