Hasyim Asy’ari mengeklaim KPU RI melihat belum ada kendala dalam proses distribusi logistik dalam negeri.
Pasalnya, sejak setahun lalu mereka telah memetakan daerah yang masuk kategori terjauh, terpencil, dan terluar, sehingga koordinasi dengan aparat dan pemerintah daerah sudah terjalin. Begitu pula di luar negeri.
Menurutnya, surat suara bagi pemilih di luar negeri justru diprioritaskan dengan dua jenis surat yaitu untuk memilih presiden-wakil presiden dan DPR RI.
“Untuk cetak surat suara pemilu luar negeri yang melayani pemilih sekitar 1.750.000 warga itu sudah dicetak semua, dilipat, dan dikirim ke 128 panitia pemilihan luar negeri (PPLN).
Diutamakan kloter pertama yang jaraknya jauh kemudian gelombang kedua yang relatif dekat atau terjangkau Indonesia,” kata Hasyim Asy’ari.
Hasyim Asy’ari mengatakan alasan KPU RI mengutamakan pemilih luar negeri adalah faktor waktu.
Pasalnya, ketika Pemilu 2024 berlangsung para 14 Februari, ada negara lain yang melakukan pemilihan pada 11 Februari atau 10 Februari.
Ada juga yang Jumat, 9 Februari 2024 terutama daerah Timur Tengah setelah asar sampai malam.
Ada lagi yang lebih awal yaitu 4 Februari yaitu di negara-negara yang tanggal 14 Februari-nya ada Imlek.
“Warga kita kan kerjanya sebagian besar sektor domestik sehingga ketika ada perayaan kemungkinan hadir pada tanggal itu lebih berat izinnya,” tuturnya. (jpnn)