Diakuinya, saat Golkar merubah haluan dan bergabung dengan Prabowo-Gibran, dirinya tidak ikut karena merasa ada sosok lain yang dia dukung.
Menurutnya juga, Golkar merupakan sebuah Partai besar yang bisa mengusung Capres sendiri tanpa harus bergantung pada Partai lain.
“Tapi saya sendiri tidak ikut. Karena bagi saya Golkar lebih harusnya mandiri dan lebih kuat,” ucapnya.
“Kenyataannya secara organisasi tetap Golkar partai nomor dua di Indonesia, tapi peranan intinya tidak sebesar itu,” sambung JK.
Mengatakan tidak ikut Golkar untuk mendukung Prabowo-Gibran, JK juga mengungkap dirinya yang tidak mendukung Ganjar Pranowo meskipun pernah bertemu
“Pak Ganjar mengatakan, kita berbeda pilihan, tapi saya bilang tentu punya pilihan pribadi untuk calon yang akan datang,” tukasnya.
Meskipun, dituturkan JK, cara memenangkan sosok yang dia dukung itu tidak bisa dilakukan secara terbuka.
“Cara untuk memenangkan seseorang itu tentu saya tidak bisa terlalu terbuka. Karena saya ketua PMI. Harus netral,” tandasnya.