TANA TORAJA, BACAPESAN.COM – Dalam rangka memeriahkan puncak perayaan Lovely Desember tahun 2023 yang diisi dengan Carnaval budaya Toraja, termasuk beberapa persembahan tarian salah satunya tarian Ma’bugi.
Dalam kesempatan itu Kapolres Tana Toraja (Tator), AKBP Malpa Malacoppo kompak dengan Dandim 1414/Tator, Letkol Arm Bani K. Sepang, didampingi Ibu Ketua Bhayangkari Cabang Tana Toraja dan Ibu Persit Cabang Tator ikut menari tarian Ma’bungi dalam puncak perayaan Lovely tersebut.
Menurut Kapolres Tator, AKBP Malpa Malacoppo, kepada media disela-sela kegiatan mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk dukungan Polres Tator dalam kegiatan Lovely Desember yang merupakan program tahunan pemerintah kabupaten Tana Toraja, yang tahun ini mengangkat tema melestarikan tradisi adat istiadat dan budaya Kabupaten Tana Toraja.
“Hari ini adalah puncak perayaan Lovely Desember tahun 2023 kami bersama Dandim 1414 Tator, Forkopimda dan warga sekitar melaksanakan tarian Ma’bugi, dimana tarian ini merupakan salah satu bentuk kesenangan bagi orang Toraja,” ungkap Malpa Malacopo.
Lebih lanjut dijelaskan Malpa Malacoppo bahwa masing-masing wilayah punya adat istiadat tersendiri, termasuk Tana Toraja yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang terkenal hingga ke manca negara karena budayanya yang unik, untuk itu harus dijaga dan terus dilestarikan secara turun temurun.
Ditambahkan Malpa Malacoppo bahwa tarian Ma’bugi dilakukan dengan cara berpegangan tangan satu dengan yang lain sambil bergoyang, sebagai simbol bagi orang Toraja bahwa kebersamaan dalam menghadapi segala hal dapat terselesaikan dengan mudah.
“Atas nama keluarga besar Polres Tana Toraja kami mengucapkan selamat hari natal dan tahun baru semoga kegiatan lovely desember dapat berjalan aman tertib dan lebih meriah,” kunci Malpa Malacopo.
Terpisah, menurut salah satu tokoh adat Tana Toraja, Sismay Eliata Tulung Allo atau yang akrab disapa Pong Era mengungkapkan bahwa Tarian Ma’bugi bagi masyarakat Toraja itu melambangkan atau sebagai bentuk rasa syukur masyarakat, dan tarian ini biasanya dibawakan pada acara mangrara banua (acara syukuran), seperti peresmian rumah adat Toraja (Tongkonan) atau peresmian rumah baru, dimana kegiatan tersebut merupakan bagian dari tradisi masyarakat yang berawal dari kepercayaan suku Toraja jaman dulu yakni kepercayaan Alu’todolo, walaupun penganut kepercayaan ini hampir punah tetapi beberapa tradisi mereka masih dipertahankan sampai sekarang. (Cherly)