JAKARTA, BACAPESAN.COM — Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Benny Lubiantara berharap dengan temuan dua sumber gas raksasa atau giant discovery di laut Kalimantan Timur dan sebelah utara Sumatera, investor asing kembali melirik dan memasukkan Indonesia sebagai portofolio investasi ke depan.
“Kita perlu melakukan perbaikan yang benar-benar baik, artinya, perbaikan tersebut bisa meningkatkan daya pikat investasi Indonesia, mengingat saat ini kita tengah dalam kondisi bersaing dengan negara-negara lain,” ujar Benny dalam keterangan resminya, dikutip pada Senin (1/1/2024).
Benny menargetkan, jika sesuai dengan rencana, pada 2028-2029 proyek South Andaman sudah mulai onstream.
“Tahun 2024 akan dimulai appraisalnya, 2025-2026 sudah Plan Of Development (POD) dan di 2028-2029 sudah onstream,” kata dia.
Seperti diketahui, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy, perusahaan asal Uni Emirat Arab mengumumkan penemuan besar cadangan gas bumi in place di Wilayah Kerja (WK) South Andaman dengan potensi lebih dari 6 TCF (trillion cubic feet atau kaki kubik).
Sementara pada bulan Oktober lalu, ENI Oil Company raksasa dari Italia juga menemukan kandungan gas jumbo yang berlokasi sekitar 85 kilometer dari lepas pantai Kalimantan Timur. Jumlahnya 5 triliun kaki kubik.
Temuan kandungan raksasa gas Aceh dan Kaltim tersebut masuk dalam rangking 2 dan 3 temuan terbesar dunia di tahun 2023.