PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID — Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin memberikan pujian kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare dalam menekan inflasi di tahun 2023.
Hal itu diungkapkan Bahtiar Baharuddin saat menyampaikan sambutan diacara silaturahmi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan (Forkopimda), KPU, Bawaslu dan tokoh masyarakat, di Auditorium BJ Habibie, Kompleks Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota Parepare, Senin (9/1/2024)
Hadir pada kegiatan itu, Pj Wali Kota Parepare, Akbar Ali, Kapolres Kota Parepare, AKBP Arman Muis, Dandi 1405/Parepare, Letkol Inf Hastiar Hatta, Komandan Brimob Kompol Ramli, Wakil Ketua DPRD Rahmat Sjmasu Alam, Kepala Kejaksaan Negeri Edi Dikdaya, Ketua Bawaslu Muh Zainal Asnun, Ketua KPU Muhammad Awal Yanto.
Lalu, hadir pula jajaran Asisten, Pimpinan SKPD, Camat dan Lurah di lingkup Pemkot Parepare. Termasuk, pimpinan perbankan se-Kota Parepare
Bahtiar Baharuddin mengungkapkan
kekagumannya terhadap upaya Pemkot Parepare dalam menekan inflasi untuk Desember 2023. Menurutnya, grafik inflasi year on year di Kota Parepare 2,22 persen.
“Kalau Parepare ini, saya lihat grafiknya bagus dari September sampai Desember (2023). Terima kasih Pak Wali Kota sudah mempertahankan (inflasi) dengan angka 2,22 persen hingga Desember 2023, itu dibawah rata-rata nasional. Ini sangat luar biasa,” katanya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali mengungkapkan, bila dibandingkan tahun sebelumnya, inflasi Kota Parepare, di tahun 2022 sebesar 6,66 persen dan di Desember 2023 menurun menjadi 2, 22 persen.
Menurutnya, dalam penanganan inflasi ini, pihaknya telah meminta kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk tidak hanya melakukan pendekatan yang bersifat jangka pendek.
“Namun secara bertahap direncanakan mulai menyentuh pada solusi atas berbagai persoalan yang bersifat struktural seperti peningkatan produktivitas, kelancaran distribusi, dan struktur pasar yang efisien,” harapnya.
Dia mengungkapkan, penanganan inflasi yang selama ini hanya melihat di pasar, sehingga harus diubah dan dimulai di sektor produksi.
“Langkah lain yang dilakukan adalah dengan adanya pasar murah. Kegiatan pasar murah pada dasarnya bagian dari upaya stabilisasi harga. Pemerintah daerah perlu melakukan intervensi guna mengatasi inflasi dan menciptakan stablitas ekonomi,” tandasnya.
Sekedar, informasi untuk Inflasi di Kota Parepare terendah kedua se-Sulsel. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statsitik (BPS) pada bulan Desember 2023 inflasi year on year di Kota Parepare sebesar 2,22 persen, sedangkan inflasi month to month 0,42 persen.
Inflasi tersebut, lebih tinggi jika dibandingkan dengan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yakni m-o-m 0,73 persen dan y-on-y 2,81 persen.
Dan lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi nasional, di mana m-o-m 0,41 persen dan y-on-y 2,61 persen.(rud)