“Tahap ini memberikan kesempatan menarik bagi para peserta untuk terlibat dalam pasar kerja, bisnis, dan akademisi. Saya berharap untuk terus bekerja pada bidang pembangunan kritis ini guna memperkuat inklusi digital dalam kolaborasi kami dengan Indonesia”, tambahnya.
Digital Akses Police and Program Manager, Rita Damayanti pemerintah Inggris bangga mendukung kegiatan Berdayabareng untuk mendukung berbagai kegiatannya.
“Kita kerja sama dengan berdaya bareng, ini acara penutupan program. Untuk keseluruhan peserta ada 16 terbaik peserta dari 3 web departemen, konten kreator, dan digital marketing. Semoga bisa mengembangkan yang di capai untuk mengakses pekerjaan dan pendidikan,” ungkap Rita.
Menurutnya ada 7 kota yang menjadi peserta yakni di Kendari, Balik papan, Samarinda Manado Kendari Makassar Gowa Maros. Setelah mendaftar mereka di interview terkait apa yang ingin dicapai.
“Ada juga beasiswa bagi para sarjana untuk melanjutkan pendidikan di universitas dan mata pelajaran apapun di Inggris. Kami membuka seluas-luasnya”, ujarnya.
Co-Founder of BerdayaBareng, Pratiwi Hamdhana AM mengatakan, ini adalah tahun kedua kemitraan kami dengan Program Akses Digital Inggris, bekerja sama dengan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta.
“Tahun ini, kami berhasil meningkatkan dampak kerja kami dengan mencapai lebih banyak penerima manfaat, dari 200 pada tahun pertama menjadi hampir 800 tahun ini, melibatkan 7 kota di seluruh Indonesia Timur. Program ini berlangsung dari Juni hingga Desember 2023, dan hari ini kami menggelar acara kelulusan bagi semua penerima manfaat dalam sebuah acara yang disebut Festival Digital dan Keuangan Inklusif,” jelas Pratiwi.
“Kami berharap proyek ini akan meningkatkan tingkat literasi digital dan keuangan di Indonesia Timur, serta membuat masyarakat yang tinggal dan bekerja di sana lebih inklusif dan berdaya,” harapnya. (Hikmah)