“Kita mengamini dan berharap Muslimat NU terus mengamalkan shalawat setiap mengawali rutinitas, bahkan dikembangkan,” harapnya.
Dia pun bercerita, di era kepemimpinannya ikhtiar – ikhtiar spritual terus dilaksanakan. Mulai shalawat hingga puasa yang diterapkan pemerintah Jawa Timur.
“Ikhtiar ikhtiar terus kami lakukan, tapi ada maha yang menentukan, itu Allah SWT. Majelis shalawat terus dijaga dan ditumbuh kembangkan Menjaga NU, menjaga negara, menjaga ukhuwah islamiah dan menjaga ukhuwah Nahdiyah,” pesannya.
Sementara Ketua Pimpinan Wilayah Muslimat NU Sulawesi Selatan, Prof Andi Majdah mengatakan, pelantikan dan rapat kerja yang mengangkat tema “Muslimat NU Berkhidmat merawat NKRI untuk Pemilu Damai 2024”.
Awalnya akan diikuti lima ribu kader Muslimat NU se Sulawesi Selatan. Hanya saja lokasi terbatas, sehingga yang hadir hanya pengurus Muslimat NU tingkat Provinsi dan 24 Kabupaten/Kota.
Adapun pelantikan ini merupakan tindaklanjut. Sebab yang dilantik sebelumnya hanya sebagian.
“Ini melantik Elenam Ketua PC yang belum dilantik (Takalar, Gowa, Palopo, Luwu, Bone dan Wajo). Sedianya rencananya yang hadir lima ribu orang, tapi kami membatasi kehadiran karena gedung yang terbatas,” imbuhnya. (*)