MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Pesta demokrasi atau pemilihan umum (pemilu) yang akan bergulir di tahun 2024 disinyalir bakal berdampak pada industri otomotif.
Pasalnya, di tahun 2024 pemilu diprediksi akan berlangsung hingga dua putaran. Kondisi ini menyebabkan tekanan terhadap daya beli masyarakat.
Sales Manager Kalla Toyota, Suliadin Halida mengatakan jika berkaca di 2014 lalu di masa pemilu, market otomotif khususnyaToyota mengalami penurunan hingga 10-15 persen secara kolektif.
“Kalau belajar dari situ harusnya cukup drop apalagi di prediksi pemilu akan dua putaran. Selain itu jam kerja terbatas karena ada pemilu,” ujar Suliadin
Menurut Suliadin di tahun ini kemungkinan terjadinya peningkatan penjualan ada di hari hari besar seperti idul Fitri dan idul adha. Kendati demikian, di momen tersebut sangat berdekatan dengan pemilu yang pada momen ini orang-orang masih was-was untuk membelanjakan uangnya.
“Di tahun ini bulan tiga lebaran, dan sangat berdekatan dengan pemilu. Jika tidak klimaks penjualan di februari, maka akan berisiko. Pasti akan tertahan di bulan Juni, pas idul adha, itu akan terjepit di kita sebab di bulan Juni kemungkinan pemilu ke dua. Selanjutnya ada musim sekolah, di momen itu tanpa pemilu saja akan menurun penjualan,” beber Suliadin
“Orang banyak yang ingin beli mobil namun banyak yang menahan diri menunggu pemilu usai, terutama perusahaan dan Pemda perusahaan retail juga begitu.
Banyak yang saving uang, kalau Pemda orang yang ketuk palu sudah pasti belanja. Kedua pengusaha yang ikut proyek namun dana belum clear,” tambahnya.
Meski demikian, pihaknya optimis penjualan dapat meningkat di tahun 2024.
“Kita tetap berharap dan optimis penjualan di tahun ini lebih baik,” harap Suliadin. (Hikmah)