MAKASSAR, BACAPESAN.COM — Daftar tunggu haji di Sulsel berpeluang lebih singkat. Pemerintah Arab Saudi berencana menambah kuota haji dan umrah.
Antrean haji tertinggi di Sulsel berada di Kabupaten Bantaeng, yakni 47 tahun dengan jumlah jemaah 8.122 orang. Kemudian Kabupaten Sidrap 45 tahun dengan jumlah jemaah 10.714.
Namun antrean tersebut bisa lebih singkat jika Visi Saudi 2030 terwujud. Arab Saudi akan mengurangi ketergantungan pada sektor minyak bumi. Selama ini, minyak bumi jadi sumber penghasilan terbesar negara terbesar di Timur Tengah tersebut.
Jika ketergantungan minyak dikurangi, Saudi akan mendiversifikasi ekonomi dengan mengembangkan sektor lainnya, seperti pariwisata, rekreasi, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Arab Saudi akan fokus pada masyarakatnya dan agama Islam.
Ada serangkaian komitmen dijajaki, di antara meningkatkan jumlah jamaah umrah dari 8 juta menjadi 30 juta setiap tahunnya. Dalam Vision 2030 itu, Saudi juga menargetkan total 4,5 juta jemaah haji. Jumlah tersebut jauh melebihi kuota haji 2023 sebanyak 1,8 juta orang.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel Ikbal Ismail, mengemukakan saat ini hambatan untuk meningkatkan kuota haji ada di Mina. Luas lahan di Mina hanya bisa menampung 2,5 sampai 2,6 juta jemaah.
“Makanya Indonesia hanya dapat tambahan 20 ribu di tahun ini,” katanya, Kamis, 18 Januari.
Terlepas dari itu, Ikbal mengatakan tentu harapannya ada solusi, karena semakin banyak tambahan maka beban antrean akan berkurang. Sebab saat ini, masa tunggu haji di Sulsel hingga 47 tahun.