MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali, Masrur Makmur Latanro menjadi khatib di Hotel Claro Makassar, Jum’at (19/01/2024).
dalam khutbahnya H Masrur Makmur Latanro membawakan “Solat, mi’rajnya Seorang mukmin”
Hati manusia memiliki dimensi ketuhanan yang selalu membisikkan kebenaran. Dengan kebenaran itu menuntunnya menuju budi pekerti mulia. Hati seperti media dialogis antara abid dengan ma’budnya. Terasa seperti Sidratulmuntaha, saat baginda Rasul yang mulia berdialog dengan Allah Swt.
Seorang mukmin yg menunaikan Solat, pada hakekatnya membangun dialog dgn Allah Swt. Dengan harapan mendambakan cahaya ketuhanan. Cahaya Allah ini akan senantiasa bersinar dalam hati dan menjadi pelita dalam kehidupan.
Semakin sering hati diasupi kebajikan-kebajikan, akn semakin kayalah hati itu. Ibarat pohon jika disiram bunganya akan mekar dan buahnya lebat. Hati memiliki detector bathin yg peka. Namun, jika hati gersang nan kering bunganya rontok tidak bisa berbuah.
Ketika suatu saat kita diperhadapkan dengan situasi yang menuntut quick responce urgent, cepat, dan tepat rujukannya berdialog dgn sang Pencipta agar memperoleh ilham dari Allah Swt.
Ketika kamu ditimpa masalah hidup, solatlah dua rokaat diluar yg fardhu
(Hadits Nabi )
Ibarat bangunan agar terhindar dari keruntuhan akibat petir, lalu digroundingkan ke tanah buat menetralisir muatan listrik berkekuatan 1,3 milyar Volt ampere tersebut. Demikian Franklin Rod, Benyamin Franklin penemu anti Petir.
Jika masalah hidup diibaratkan petir, kita diperintah baginda Rasul sujud, grounding dahi kita sbg konductor di tmpt sujud buat menetralisir masalah itu.
Didalam solat seorg mukmin berdialog dengan sang Pencipta.
Seperti kata Imam Al Gazali:
ما وسعنى ارض ولا سماء ولكن وسعنى قلب عبدي الموءمن
Sekiranya AKU menampakkan wujud AKU yang sesungguhnya langit dan bumi tidak berdaya menampung keberadaanku. Namun, AKU dpt bersinggah sana dlm hati seorg mukmin.
Allah maha pengasih, maha penyayang dan pemilik alam semesta senantiasa akan menganugerahkan solusi terbaik kepada hambaNya. (*)