MAKASSAR, BACAPESAN.COM — Anggota DPR RI Hamka B Kady menyebut kereta api di Sulawesi Selatan menjadi cikal bakal kereta trans Sulawesi. Master plan sudah dibuat, tinggal dilaksanakan oleh penerus Presiden Jokowi nantinya.
Cuma memang, kata Hamka, proyek ini memerlukan investasi besar hingga triliunan rupiah. Belum lagi kendala utamanya ada pada persoalan pembebasan lahan yang memerlukan dana yang tidak sedikit.
Dalam giat temu konstituen di Kota Makassar, Politisi senior Partai Golkar ditodong pertanyaan oleh masyarakat terkait kelanjutan proyek kereta api Sulsel yang saat ini masih menyambung Kabupaten Maros hingga Barru.
“Apakah bapak bisa memperjuangkan kembali pembangunan kereta api di Makassar bila bapak terpilih kembali sebagai anggota DPR RI?” tanya seorang warga dilansir dari video unggahan Hamka B Kady di Instagram, Senin (22/1/2024).
Anggota Komisi V yang membidangi infrastruktur dan perhubungan itu memastikan kereta api Sulsel dilanjutkan. Sementara ini kata dia, akan dikerjakan dari Barru ke Parepare.
“Oleh karena itu kami menyarankan menjadi skala prioritas. Cuma kadang-kadang masalahnya adalah pembebasan lahan yang paling panjang dicarikan jalan keluarnya. Sudah diberikan harga, kadangkala tidak terima dengan harga yang ditawarkan. Jadi ini problemnya,” ungkap Hamka.
Namun kelanjutan proyek ini tetap diupayakan dan tetap dilanjutkan. Karena master plannya kereta api Sulawesi ini dari Makassar sampai Mamuju, kemudian ke Palu sampai ke Kendari lalu ke Sulawesi Utara.
“Sehingga kalau ini selesai kita orang Sulsel menikmati kereta api trans Sulawesi. Tapi itu impian dan cita-cita. Tapi kalau itu tidak pelan dilakukan, tidak akan terealisasi. Kalau memang misalnya Rp 10 triliun, karena yang besar itu ada di biaya pembebasan lahan. Ada warga yang tidak mau dibebaskan lahannya, terpaksa rel kereta api itu lewat pinggir pantai, tembus gunung. Tapi kalau memang dirasa lebih sulit, mungkin relnya nanti di atas laut, tapi sementara dalam perencanaan yang matang,” paparnya legislator asal Sulsel itu.
Diketahui, sasaran utama dari keberadaan transportasi publik ini untuk menghubungkan wilayah atau perkotaan, sebagai penunjang aktifitas ekonomi masyarakat, terutama untuk pendistribusian barang dan komoditas pertanian, pariwisata, maupun sosial budaya.
Apalagi, Kereta Api Makassar – Parepare ini menjadi yang pertama digunakan untuk kombinasi penumpang dan barang. (fajar online)