Ratusan Milenial dan Gen Z Hadiri Diskusi Terbuka Saatnya Kita Didengar dengan Andi Amar di Parepare

  • Bagikan

PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID — Calon Legislator muda DPR RI asal Sulawesi Selatan, Andi Amar Ma’ruf Sulaiman kembali memantik semangat kewirausahaan kaum milenial dan Gen Z di Kota Parepare.

Kegiatan itu, dikemas dalam diskusi terbuka bertajuk “Saatnya kita Didengar atau diskusi dengan Andi Amar” di Warkop S3 Box Kota Parepare, Senin (22/1/2024) malam.

Berdasarkan pantauan, tampak ratusan kaum milenial dan Gen Z hadir dalam diskusi terbuka itu. Mereka, dengan antusias menyampaikan berbagai pandangan yang dialami.

Termasuk menyuarakan tentang isu-isu terkini mengenai UMKM, pendidikan di pelosok, peran kaum milenial dan Gen Z dalam perkembangan Parepare, dan dunia pendidikan.

Dalam kesempatan itu, putra sulung Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman mengatakan, Parepare adalah kota yang dipenuhi pemuda yang aktif.

“Jadi bagaimana kita bisa memberikan ruang kepada anak-anak muda Parepare untuk berkembang. Termasuk memberikan pembinaan kepada pelaku UMKM,” katanya.

Sedangkan untuk industri kreatif, kata dia dengan mendorong kaum milenial dan Gen Z untuk memanfaatkan teknologi. Industri kreatif sangat berkesinambungan dengan adanya kreativitas.

“Tinggal bagaimana kita menciptakan teman-teman untuk mengerjakan industri kreatif. Di Parepare kita lihat apa yang bisa dijadikan peluang untuk bisa dikembangkan dalam industri kreatif,” ungkapnya.

“Dan Parepare, salah satu yang paling aktif dan memberitahu saya bahwa kebutuhan anak muda itu sangat luas, entah itu di bidang pendidikan, UMKM, politik, peluang pekerjaan dan sebagainya,” sambungnya.

Dia mengungkapkan, program Saatnya Kita Didengar merupakan wadah untuk menyerap aspirasi dan keluh kesah mereka, meski tidak berfokus dengan tema politik.

“Inilah salah satu bentuk, kenapa kita adakan saatnya didengar. Walaupun, memang kita tidak berfokus bertemakan politik. Tapi, ini contoh politikus juga mau berhadapan langsung dengan anak-anak muda,” ujarnya.

Karena itu, kata dia dengan adanya kegiatan ini dapat mengubah stigma
kaum milenial dan Gen Z terkait politik dengan mendengar langsung keluh kesah mereka melalui forum umum diskusi. Supaya mereka merasa bahwa politikus juga peduli dengan anak muda.

“Luar biasa (Parepare) Alhamdulillah selama ini kita buat acara selalu ramai dan dipenuhi oleh aktivis-aktivis. Sehingga ini luar biasa karena membangun pengetahuan saya juga s, pandangan di suatu daerah dari berbagai generasi itu berbeda. Karena, jika mendengar dari kaum milenial dan Gen Z, pasti masalahnya terkait pendidikan, pekerjaan dan lain sebagainya,” ujarnya.

Bahkan, ia menyebutkan jika duduk di DPR RI, ingin berada di Komisi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Alasannya, karena kaum milenial.

“Tapi harapan masyarakat lebih banyak mengarah ke pertanian supaya bisa membantu masalah anggaran ke masyarakat. Saya, pokok bisa bertempat di mana pun, selama itu bisa memenuhi masyarakat,” tandasnya. (rud)

  • Bagikan

Exit mobile version