Dia memprediksi, usai Pemilu tokoh-tokoh tersebut kembali akan gencar sosialisasi jelang Pilgub.
“Dan nama-nama di grafik ini kemungkinan akan terus masuk karena pasca Pileg tentu orang-orang ini akan mengeluarkan amunisi dan atraksi politiknya untuk berkontestasi di November sesuai PKPU kalau belum ada revisi di MK (Mahkamah Konstitusi). Nama-nama ini kemungkinan akan masuk dan jika mereka bertanding maka tingkat penerimaan masyarakat sangat tinggi,” tuturnya.
Soal tidak adanya nama-nama seperti Taufan Pawe dan mantan panglima Kodam IX Hasanuddin Mayjen TNI (Purnawirawan) Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki Mukhradis, Hadi Kusuma menyebutkan jika surveinya ada tapi jauh dibanding 8 rivalitasnya.
“Kami tidak mengajukan nama, karena ini survei pertama. Nanti bulan Maret baru kami survei lagi siapa kalangan pengusaha, bupati dan birokrat,” ucapnya.
Sementara hasil survei menempatkan Nurdin Halid lebih tinggi ketimbang Andi Sudirman, padahal mantan Gubernur Sulsel tersebut baru saja beberapa bulan tidak menjadi orang nomor satu di Sulsel. Mukhradis Hadi Kusuma menyebutkan mungkin ada yang tidak puas dengan Andi Sudirman, sementara NH memanaskan mesinnya, begitu juga IAS.
“Mungkin ada ketidakpuasan (ketika jadi Gubernur) apalagi saat ini mesinnya belum jalan. Sementara pak NH sudah jalankan apalagi dia sebagai caleg, begitu juga pak IAS walaupun istrinya maju sebagai Caleg tapi IAS juga gencar, karena pemilih di Sulsel ini sentuhan (bertemu masyarakat),” bebernya.
Semetara Danny kata Mukhradis Hadi Kusuma, mengusai Kota Makassar yang merupakan pemilih terbanyak di Sulsel. “Pak Danny sumbu pemberitaan, dia lebih diuntungkan karena dia pusat informasi, kalau dia bekerja keluar mungkin lebih unggul,” tuturnya.
Sementara Bupati Gowa Adnan pada 2023 lalu memang sempat paling teratas tapi saat ini mengalami penurunan. “Mungkin karena dia belum jalan,” tutupnya. (Fahrullah)