“Aku sebelumnya memberitahukan lewat live soal Makassar sekaligus cari tau soal imbuhan dan logatnya. Disitu banyak yang terlibat untuk support aku belajar Bahasa Makassar. Kami sudah di karantina culture dan sudah reading lama di Jakarta. Masih ada shooting 25 hari lagi dilatih sambil take dan shooting,” ujar Michelle.
“Untuk bahasa Arif bantu juga dan tidak ada batasan kalau sama gurunya. Kalau sama Arif bisa makan bareng bisa di ajarin juga. Saya merasa tertantang, saya yakin kalau saya berhasil disini bisa menjadi modal saya ke depan. Saya merasa ini sebagai pencapaian yang berbeda dari beberapa film saya sebelumnya,” tambahnya.
Aktor ibukota, Ibrahim menjelaskan kendala dari mempelajari bahasa Makassar dan Bugis ada pada imbuhan awal dan akhirnya. “Ada beberapa imbuhan yang harus di pelajar dan ini tantangan tersendiri. Namun setelah banyak belajar ini menjadi kebiasaan.,” pungkasnya.
Artis sekaligus model, Zoe Levana juga merasakan hal yang sama. Menurut ini film pertama berbahasa daerah yang ia perankan. “Ini film pertama pakai aksen lain. Aku suka karena disni ada org Makassar asli dan saya bisa belajar,” ucapnya.
Sementara Pemain Lokal Makassar, Rojak mengatakan film ini merupakan kesempatan memperkenalkan Kapal Pinisi ke Seluruh Indonesia bahkan dunia.
“Ini jembatan emas untuk melihat Indonesia melalui warisan budaya yaitu Kapal Pinisi. Disini tentang bagaimana melihat, menghargai alam, estetika dan bagaimana proses pencarian kayu untuk membuat Pinisi,” tutupnya. (Hikma)