WAJO, BACAPESAN.COM – Bupati Wajo H. Amran Mahmud menjadi narasumber dalam Dialog Demokrasi dengan tema “Menjinakkan Politik Identitas” dalam mewujudkan demokrasi yang berkeadaban menuju Pemilu Serentak 2024. Dialog yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Wajo ini dilaksanakan di laounge Cafe, Senin (12/02/2024).
Bupati Wajo H. Amran Mahmud dalan Dialog tersebut menjelaskan, politik identitas merupakan sebuah hal terkait dengan politik yang dasar utamanya dilakukan untuk bisa merangkul kesamaan atas dasar persamaan-persamaan tertentu yang melekat pada seseorang atau kelompok tertentu seperti pada adanya kesamaan etnis, agama hingga jenis kelamin.
Sehingga, lanjut Ketua DPD PAN Wajo ini, komitmen kebangsaan dan semangat moderasi beragam harus benar-benar terus ditegakkan untuk mampu melawan adanya praktik politik.
“Identitas politik itu tidak bisa dihindari tetapi bagaimana kita membawanya sebagai sebuah kebaikan. Perlu langkah kreatif dan antisipatif untuk mencegah dampak negatifnya,” ujarnya.
.
Menurutnya, kalau politik sangat mulia bila dilandasi dengan niat bahwa dalam merebut sebuah kekuasaan dengan semata mata hanya mengharapkan ridho Allah. Dan disaat sudah berkuasa maka pakailah kekuasaan itu untuk selalu melaksanakan kebaikan-kebaikan dan menjadi pemimpin yang adil.
“Politik itu sebuah keniscayaan yang harus dilewati dalam menentukan suatu estafet kepemimpinan,” tegasnya.
Amran Mahmud mengungkapkan, kalau sudah lebih 20 tahun menjadi politisi. Pernah menang dan kalah dalam kontestasi politik. Tentunya dengan berbagai pengalaman itu, menambah kematangan dalam berpolitik.
Orang Nomor Wahid di Bumi Lamaddukkelleng ini mengatakan, komitmen kebangsaan dan semangat moderasi beragama dari seluruh elemen masyarakat memang merupakan hal yang sangat penting untuk terus dijaga. Pasalnya hal tersebut juga akan mampu melawan adanya praktik politik identitas yang sangat merusak pesta demokrasi pada setiap gelaran Pemilu.
Sekadar diketahui, Selain Bupati Wajo, Narasumber yang dihadirkan dalam Dialog Demokrasi tersebut yakni, Ketua MUI Wajo KH. Yunus Pasanreseng dan Direktur Eksekutif Damai Bangsa Institut Muhammad Rusydi Arif. Diakhir diskusi Bupati Wajo menyampaikan bahwa mari kita bekerja dengan merebut ridho allah dan menjadikan pekerjaan kita bagian dr ibadah, setelah itu di lanjutkan dengan penyerahan sertifikat kepada masing-masing narasumber. (*)