“Yang bisa kita katakan adalah mungkin, pertama kalau kita melihat dari suara yang masuk, barangkali yang menjadi basis mereka belum masuk,” Prof Sukri menuturkan.
Tambahnya, jika suara-suara tersebut sudah masuk dan memang hasilnya demikian, maka kerja-kerja PPP dipertanyakan.
“PPP itu kan Partai lama, mestinya sudah punya basis sampai di mana saja. Sementara PSI kan memang Partai baru yang basisnya saya kira lebih besar dari masyarakat di perkotaan, terutama generasi-generasi muda,” tandasnya.
Mengenai lolos tidaknya kedua Partai itu, Prof Sukri mengatakan, kemungkinan mereka belum maksimal saat masa kampanye.
“PPP barangkali mereka belum maksimal melakukan sosialisasi, atau sosialisasi yang para kandidat atau Caleg-caleg mereka lakukan masih kalah bersaing dengan Caleg yang lain,” ungkapnya.
Meskipun begitu, dijelaskan Prof Sukri, publik masih menunggu hasil dari KPU. Namun, kalau tidak berhasil lolos, ini akan menjadi kerugian bagi PPP.
“Karena tidak ada dalam sistem untuk terlibat dal upaya membicarakan kebijakan-kebijakan yang dibentuk atau dijalankan oleh negara. Tapi saya kira, kita masih menunggu proses akhirnya,” kuncinya. (fajar online)