MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1445 H, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkumham Sulsel) gandeng Penyuluh Agama pada Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Ustadz Jusriadi Gama memberikan ceramah kepada pegawai di Masjid Al Ikhlas Kanwil Kemenkumham Sulsel, Kamis (15/02).
Ustadz Jusriadi dalam ceramahnya menjelaskan tentang Isra dan Mikraj yang berbicara sejauh mana keimanan umat islam kepada Allah SWT karena jika tidak menggunakan iman akan sulit untuk mempercayai perjalanan Rasulullah SAW dalam Isra dan Mikraj itu.
“Karena dengan mengimani kita sebagai makhluk harus percaya bahwa Ketika Allah SWT telah berkehendak, tidak ada satupun atau apapun yang mustahil,” ujarnya.
Ustadz Jusriadi juga menjelaskan isi Surat Al-Isra bahwa dalam Isra dan Mikraj, Rasulullah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, dilanjutkan ke langit ketujuh.
“Oleh karena itu, umat Islam harus meyakini bahwa jika kita menginginkan sesuatu hanya perlu meminta kepada Allah SWT dan jika Allah sudah berkehendak, maka tidak ada satupun yang bisa menghalangi,” jelasnya
Lanjutnya, peristiwa Isra dan Mikraj merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW berupa perjalanan ke langit ketujuh yang terjadi dalam satu malam.
Perjalanan ini ditandai sebagai tonggak penting dalam kalender islam. Peristiwa Mikraj ini yang nantinya memunculkan adanya perintah sholat wajib 5 (lima) waktu bagi umat Islam.
“Atas dasar itu, sholat menjadi satu-satunya perintah dari Allah SWT yang diberikan kepada Nabi Muhammad dan umatnya yang tidak bisa diwakili. Perintah sholat ini apabila kita maknai secara baik, sholat itu luar biasa,” ujarnya.
Ustdaz Jusriadi menegaskan bahwa umat islam yang menjalankan sholat dengan baik mempunyai beberapa sifat yakni disiplin, jujur, dan merasakan tenang dalam kehidupan sehari-hari.
“Mudah-mudahan kita berkomitmen untuk meningkatkan keimanan kita lewat mendirikan sholat. Jadikan sholat itu sebagai kebutuhan,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Ustadz Jusriadi menjelaskan 4 (empat) amalan yang dapat dikerjakan oleh seluruh pegawai Kanwil yaitu:
Memperbaiki hubungan kepada Allah dengan taubat;
Memperbaiki hubungan sesama manusia dengan silaturahmi;
Mempelajari ilmu tentang Ramadhan;
Membiasakan membaca Al-Qur’an.
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Liberti Sitinjak menghimbau jajarannya untuk mempersiapkan hati yang tulus dan ikhlas pada saat menyambut dan menjalankan ibadah puasa nantinya di Bulan Suci Ramadhan 1445 H.
“Diharapkan pelaksanaan ibadah puasa berjaan dengan khusyuk tanpa ada keluhan,” harap Liberti.
Ceramah ini turut dihadiri oleh Pengurus Masjid Al Ikhlas Kanwil Kemenkumham Sulsel Ayusriadi dan seluruh pegawai Kanwil. (*)