“Dilakukan pemeriksaan kesehatan kepada 1.500 petugas. Alhamdulillah tadi pada saat melakukan cek kesehatan, semuanya sehat dan alhamdulilah selamat,” Ngajib menuturkan.
Meskipun begitu, Ngajib tidak menampik adanya beberapa petugas yang mengalami sakit akibat dari kelelahan. “Ada beberapa yang sakit, itupun sudah kita bantu, tolong, dan disembuhkan,” ucapnya.
Dibeberkan Ngajib, dari data yang dia dapatkan, ada tiga orang yang harus menjalani perawatan di RS Ananda.
“Yang sakit, dari data kemarin, ada tiga orang. Masih ada yang di rumah sakit Ananda, dilakukan perawatan di sana. Faktor kecapean,” tandasnya.
Diharapkan dengan adanya pengecekan kesehatan ini, para petugas pemilu dapat menjalankan tugas mereka dengan lebih baik dan aman, serta terhindar dari risiko gangguan kesehatan yang dapat mengganggu proses pemungutan suara.
Langkah proaktif Polrestabes Makassar ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak sebagai upaya yang tepat dalam menjaga kesehatan, dan keselamatan para petugas pemilu demi kelancaran pelaksanaan demokrasi.
Sebelumnya diketahui, dua orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dikabarkan meninggal dunia.
Ketua KPU Makassar Hambaliie, saat ditemui di rumah duka di BTN Minasa Upa membenarkan adanya informasi anggota KPPS yang meninggal tersebut.
“Informasi hari ini ada beberapa yang meninggal, ada dua. Pertama di kecamatan Rappocini, itu di TPS 45. Kedua (petugas) TPS 46, kecamatan Manggala,” ujar Hambaliie, Kamis (15/2/2024).
Hambaliie mengatakan, kedua korban tersebut masing-masing bernama Daliyah Salsabilah (24) dan Wiliam (24). Dijelaskan Hambaliie, untuk Daliyah, keluhannya pada asam lambung. (fajar online)