JAKARTA, BACAPESAN.CO – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia memberikan penghargaan kepada PT Semen Tonasa sebagai National Lighthouse Industri 4.0 tahun 2024 bersama 14 perusahaan lainnya.
Penghargaan bergengsi ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas peran PT Semen Tonasa sebagai role model dalam transformasi industri 4.0 di Indonesia.
Penyerahan penghargaan dilakukan langsung oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. Hadir dalam acara serah terima ini Direktur Keuangan PT Semen Tonasa, Anis, serta GM Pemeliharaan, Bakri Syafar, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (21/2).
Proses penilaian Lighthouse Industri 4.0 melibatkan berbagai tahapan evaluasi dan penilaian yang melibatkan perwakilan dari pemerintah, perguruan tinggi, asosiasi industri, penyedia teknologi, dan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai Lighthouse Industri 4.0.
Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk mendorong adopsi teknologi industri 4.0 demi meningkatkan daya saing dan kelangsungan bisnis perusahaan manufaktur Indonesia.
Program National Lighthouse Industri 4.0 yang dijalankan oleh Kementerian Perindustrian sejak 2019 bertujuan menetapkan beberapa perusahaan sebagai panutan atau role model dalam menjalankan transformasi dan implementasi industri 4.0. Hingga 2022, sudah ada beberapa perusahaan yang ditetapkan sebagai National Lighthouse Industri 4.0.
PT Semen Tonasa sendiri dalam hal transformasi industri 4.0 sudah melakukan banyak hal. Salah satu yang menonjol dalam hal ini adalah implementasi Plant Optimizer PXP (Process Expert) di Tonasa 5. PXP yang diimplementasikan di Semen Tonasa merupakan teknologi tingkat lanjut otomatisasi operasional di Finish Mill, Kiln dan Raw Mill yang sudah menggunakan kombinasi berbagai teknologi terbaru seperti predictive control, custom programs, decision making system, artificial intelligence, dan PXP databooks.
Pemanfaatan PXP di Pabrik Tonasa 5 Semen Tonasa memiliki segudang benefit. Diantaranya mempertahankan stabilitas operasi, menurunkan biaya pemeliharaan, meningkatkan usia peralatan, meningkatkan utilitas tenaga kerja dan peralatan, meningkatkan safety, serta lebih ramah lingkungan. (*)