“Beberapa komoditas utama pemberi andil seperti Beras kemudian Cabe merah dan Ikan Tuna. peningkatan harga beras disebabkan berkurangnya stok di pasar. Sementara untuk cabe merah mengalami kenaikan karena jumlah pasokan yang masuk mengalami penurunan. Untuk Ikan Tuna mengalami kenaikan harga karena hasil tangkapan yang berkurang,” ungkap Tina, Jumat (1/3/24).
Sementara itu, Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada sejumlah pihak sehingga inflasi Sulbar tetap terkendali. Bahkan terus menunjukkan kemajuan.
Terlihat, kata Zudan, dengan inflasi 2,22 persen yoy pada Februari 2024 ini lebih rendah dari rata-rata nasional, yakni 2,7 persen yoy. Angka tersebut menjadikan Sulbar di posisi lima terbaik pengendalian inflasi se- Indonesia.
“Ini terima kasih dukungan dari bps, BI, rekan media dan masyarakat. Kita harus menjaga agar harga tetap terkendali di bulan Maret, karena Maret ini mulai masuk bulan ramadan,” ucap Zudan saat ikut dalam pres rilis BPS.
Untuk mengantisipasi inflasi saat ramadan, Sestama BNPP ini mendorong pemerintah di enam kabupaten memasifkan pasar murah.
“Pasar murah ini sangat membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga murah. Dan strateginya adalah stop boros pangan, mengolah bahan makanan secukupnya, belanja di restoran secukupnya,” pungkasnya. (Sudirman)