PAREPARE, BACAPESAN.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare mengambil langkah serius dalam menekan inflasi di tahun 2024. Salah satunya, dengan menggelar rapat koordinasi guna menjaga stabilitas pasokan serta harga pangan dalam menghadapi hari besar keagamaan nasional, di Kantor Wali Kota Parepare, Senin 4 Maret 2024.
Fokus utamanya adalah menjaga ketersediaan beras yang menjadi perhatian khusus pemerintah melalui gerakan pangan, dengan mengupayakan distribusi beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) yang disiapkan oleh Bulog. Apalagi Forum Bulog menjamin stok ketersediaan beras hingga 10 bulan ke depan.
Sekretaris Tim Pengedali Inflasi Daerah (TPID) Kota Parepare, Andi Adrian mengatakan, ada beberapa komoditi yang menjadi atensi pemerintah melalui gerakan pangan. Salah satunya, adalah beras.
“Beras memang akhir-akhir ini, boleh dikata cukup tidak terkendali. Tetapi, beras yang tidak terkendali ini khusus untuk beras lokal yang biasa diasumsikan sebagai beras premium,” kata Andi Adrian yang juga Asisten II Pemkot Parepare.
Sebab kata dia, pemerintah sulit melakukan intervensi terkait beras premium. Karena, mekanisme pasar yang bekerja di situ.
“Sekarang kita tahu, karena kondisi cuaca El-nino mengakibatkan produksi beras menurun. Kami sudah kontak dengan pabrik penggilingan (beras) di Sidrap, harga per patoknya itu Rp16 ribu perkilo,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, beras premium ini segmentasi pasarnya atau marketnya jelas. Karena itu, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan ketersediaan pasokan beras. Yaitu, adalah beras SPHP yang disiapkan oleh Bulog.
“Dia (beras SPHP) harga eceran tertinggi yang dipatok oleh Bulog itu adalah Rp10.900 per kilo. Jadi, dalam satu karung isi kemasan lima kilo itu, kurang lebih Rp54.500,” tegasnya.
Sehingga kata dia, pemerintah terus mengawal ketersediaan beras SPHP ini. Bahkan, Tim Satgas Pangan dan TPID telah menggelar rapat. Hasilnya, akan melakukan pola distribusi yang merata di setiap kelurahan.
“Jadi, kami diminta untuk melakukan distribusi (beras SPHP) secara merata. Kemudian melakukan operasi pasar secara masif melalui gerakan pangan di setiap pasar,” ungkapannya.
Apalagi, kata dia Forum Bulog menjamin stok beras pangan di Kota Parepare hingga 10 bulan ke depan aman terkendali. Dia menembakkan dalam gerakan pangan mudah ini nantinya ada beberapa kegiatan. Yakni, ramadan fair dan pasar ramadan.
“Ada beberapa titik di situ yang nantinya akan menjual komoditi. Yang fokusnya adalah beras,” harapannya.
Bahkan, kata dia Pemkot Parepare juga akan memperluas Rumah Pangan Kita (RPK) di setiap kecamatan. “Jadi hampir di setiap kelurahan di instruksikan untuk menambah RPK. Agar proses distribusi bisa langsung menyentuh lapisan masyarakat,” harapnya.
Menurutnya, lurah memiliki peran penting dalam memperkuat RPK ini. Dikarenakan, lurah mengetahui cakupan masyarakat. “Jadi (lurah) identifikasi siapa pedagang asongan yang kecil di tingkat RW, jadikan mereka penyalur beras SPHP. Agar penyaluran beras terkendali. Hanya sekarang pengawasannya di perketat,” tandasnya. (rud)