“Sehingga saya lihat salah satu kota di luar Pulau Jawa, karena padatnya penduduk dan luasnya wilayahnya adalah Kota Makassar, makanya kita pilih Kota Makassar,” paparnya.
Adapun di Pos Shelter Potroli Perintis Presisi terdapat berbagai fasilitas ruang checklist peralatan, ruang penyelesaian permasalahan, ruang pemeriksaan kesehatan, ruang CCTV, ruang rapat, ruang Polwan, serta ruang pemeriksaan kendaraan. Shelter ini untuk mengantisipasi tindakan kejahatan serta mencegah tindak kriminalitas. Seperti mengantisipasi balap liar, begal dan kejahatan jalanan.
“Kami punya program Patroli Kota Presisi dan Patroli Perintis Presisi dari Bapak Kapolri yang bertujuan semaksimal mungkin untuk menghadirkan polisi di tengah-tengah masyarakat,” kata Fadli Imran.
Modelnya, menghadirkan shelter, sehingga Patroli Perintis Presisi dan Patroli Kota Presisi akan berada di tengah-tengah Pemukiman masyarakat. Pelayanan juga dilakukan modernisasi dan digitalisasi agar respon time menjadi lebih cepat dan kualitas layanannya semakin baik.
Ini mengikuti kepolisian di negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat. Shelter yang ada di Makassar ini akan dijadikan pilot project untuk daerah lainnya.
“Di kota-kota besar (dunia) lainnya. Di mana mobil patroli itu ada shelter, datang kumpul, kemudian manajemen perawatan kendaraan bagus, dari segi penentuan target dan rute jauh lebih modern karena well management dan well treatment. Police servicenya jauh lebih bagus, jadi pelayanan publik respon timenya sebagai indeks Harkamtibmas menjadi lebih tercapai,” ungkapnya.
Ia pun selanjutnya menyampaikan pesan kepada personil Sabhara. “Pesan untuk Sabhara ketika bekerja dengan baik, maka pahalanya itu luar biasa karena masyarakat terlindungi, terjaga dari korban kejahatan,” pungkasnya. (*)