Senada dengan Bupati Mamuju, Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Sitti Suraedah Suhardi menyambut baik hadirnya listrik di dusun Sulawesi Barat.
“Kami ucapkan terima kasih kepada PLN yang sudah menerangi warga di daerah pelosok, masuknya listrik adalah simbol kemerdekaan sebuah daerah,” ujar Suraedah.
Pada tempat yang terpisah, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin optimis dengan hadirnya listrik dapat meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat di daerah 3T.
“Tantangan tersebut tidak menjadi penghalang bagi petugas PLN dalam melistriki dusun. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah setempat bersama masyarakat yang turut membantu petugas PLN dalam hal mobilisasi material,” ungkap Andy.
Dalam menyalurkan listrik ke 80 dusun tersebut, PLN telah membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 135,71 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 97,13 kms, serta 101 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 6.300 kilo Volt Ampere (kVA).
Andy menambahkan, tidaklah mudah melistriki Dusun terpencil di Sulawesi Barat. Salah satu contohnya, untuk melistriki Dusun Pakkarawaang, Desa Kalonding, Kec. Sambaga, petugas PLN harus melalui medan dan sungai yang cukup ekstrem dan menempuh jarak 77 km dari Kabupaten Mamuju untuk memobilisasi material.
Manager UP2K Provinsi Sulawesi Barat, Ruli Rizaluddin menjelaskan upaya ini merupakan komitmen PLN dalam menyediakan layanan listrik yang andal sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
“Ini adalah bukti nyata komitmen PLN untuk menyediakan layanan listrik yang andal dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Kami berharap bahwa kehadiran listrik ini akan membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, serta membuka peluang baru untuk pengembangan ekonomi lokal,” tutup Ruli. (Hikma)