Buka Rakor TPPS, Andi Bataralifu Harap Kolaborasi Multisektor Tangani Stunting

  • Bagikan
Penjabat Bupati Wajo Andi Bataralifu saat membuka rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tahun 2024 di Ruang Pola Kantor Bupati, Kamis (21/3/2024).

Andi Bataralifu juga mengungkapkan, dua komponen penting yang wajib berjalan beriringan untuk dapat mendukung percepatan penurunan stunting di Bumi Lamaddukkelleng. Yakni komitmen pentahelix dalam bekerjasama dan bermitra, untuk dapat saling mendukung intervensi penurunan stunting, secara holistik integratif serta memiliki keterukuran target yang jelas dn kunjungan ke posyandu bisa mencapai target 100 %.

Orang Nomor Wahid di kabupaten yangdikenal dengan Kota Sutera ini mengharapkan Camat untuk memfasilitasi serta mengkoordinir desa dan kelurahan. “Pastikan kegiatan untuk penurunan dan pencegahan stunting di tingkat desa dan kelurahan, teralokasi lewat Dana Transfer Desa dan dana yang dikelola kelurahan, melalui 5 paket layanan pokok yaitu: Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA); Konseling Gizi Terpadu; Perlindungan Sosial; Sanitasi dan Air Bersih serta Layanan Pendidikan Anak Usia Dini serta dana PMT lokal agar tepat sasaran,” ujarnya,

Andi Bataralifu mengharapkan agar melalui rapat koordinasi TPPS Kabupaten ini, masing-masing stakeholder dapat mengambil perannya masing-masing, untuk bekerja sama melakukan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Wajo.

“Saya minta kolaborasi dalam intervensi dapat berjalan antar sektor, yakni sektor kesehatan dan non kesehatan, karena keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh dukungan kolaborasi antar sektor ini,” tuturnya.

Kolaborasi lanjut dia, dapat dilakukan melalui pembangunan sanitasi, air bersih, penyediaan pangan yang aman dan bergizi, penyaluran PMT yang bersumber dari dana desa agar dilakukan dengan mekanisme yaitu pihak Pemerintah Desa menyerahkan bantuan dalam bentuk barang (bahan PMT) kepada TPPS Desa melalui TP PKK desa atau TPK atau Kader Posyandu untuk diolah menjadi makanan jadi (makanan olahan lokal) dengan tetap berkoordinasi dengan petugas Gizi Puskemsas setempat.

“Berdasarkan data rill kita tahun 2023, jumlah stunting di Kabuptaen Wajo berkisar 690 orang, turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 1.000 orang lebih. Meskipun sudah turun, namun jumlah tersebut masih terbilang tinggi dan masih perlu penanganan yang serius,” pungkasnya.

Hadir dalan Rakor tersebut, Sekretaris Daerah selaku Ketua TPPS Kabupaten Wajo Armayani, Kepala Bappelitbangda Sulsel yang diwakil i Andi Ilham Juniawan Arham, para Kepala OPD terkait, para Camat, Lurah dan Kades serta Technical Assistant Satgas Stunting Kab. Wajo.

Pada kesempatan itu, juga dilakukan penandatanganan pernyataan komitmen percepatan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version