JENEPONTO, BACAPESAN.COM – Ketua Forum Nasional Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional RI, Bachtiar Adnan Kusuma menggelar Buka Puasa Bersama dan Talkshow Transformasi Membaca Cegah Terjadinya Kemiskinan Struktural dengan Pegiat Literasi, Forum TBM, Kepsek, Pustakawan, Forum Duta Baca Jeneponto dan Tokoh Masyarakat di Rumah Makan Cendana, Jl. Lanto Daeng Pasewang, Jeneponto, Sabtu 23 Maret 2024. Buka puasa bersama yang dirangkaikan Launching Sahabat Literasi Dr.H.Alimuddin, S.H.M.H.M.Kn. untuk Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng dirajut dalam Talkshow bertajuk” Kemiskinan Ada Karena Tidak Hadirnya Masyarakat Berpengetahuan Literat”.
Bachtiar Adnan Kusuma, sebagai Pembicara Prolog yang memimpin Peluncuran Sahabat Literasi Dr.H.Alimuddin, S.H.M.H.M.Kn. dipandu Duta Baca Kabupaten Jeneponto, Bukamaruddin dengan pembicara lainnya Kepsek SMA Negeri 2 Jeneponto, Timung, S.Pd.M.Pd., Tokoh Pemuda Jeneponto Haerullah Lodjik, Ketua Forum TBM Jeneponto, M. Yanis.
Menurut Bachtiat Adnan Kusuma, pihaknya sengaja meluncurkan Sahabat Literasi Dr.H. Alimuddin, S.H.M.H.M.Kn.Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng, selain ia ingin memperkuat semangat soliditas, semangat sinergi dan kolaboratif sesama pegiat literasi di Kabupaten Jeneponto, Dr. Alimuddin, kata BAK adalah Tokoh masyarakat yang berasal dari Kabupaten Jeneponto, memiliki perhatian besar terhadap pengembangan ekosistem literasi, pendidikan dan kebudayaan. BAK, menguraikan lewat Sahabat Literasi Alimuddin bisa menjadi perekat hubungan sesama pegiat literasi dan sesama pecinta Alimuddin. Tujuannya, kata cucu dari Tokoh Pejuang Laptur Kapten M. Ali Daeng Gassing ini, kita berharap dengan Forum ini bisa menjadi sumbu, dan bengkel gagasan sekaligus curah pemikiran bersama kemudian disampaikan kepada Dr. Alimuddin untuk dipikirkan dan dikerjakan secara berkesinambungan .
“ Kami mau menghilangkan mindset kalau politisi telah melenggang ke DPRD, acapkali lupa konstituennya. Padahal, mereka tidak lupa, hanya saja ide-ide dan pemikiran serta konsep dari komunitas pegiat dan simpatisan tidak disampaikan baik dengan tokoh yang ditokohkan. Saya yakin dan percaya dengan gagasan terkait Literasi dan Pendidikan kita sampaikan ke Pak Alimuddin, berikutnya bisa diperjuangkan melalui DPRD Provinsi Sulsel” kata Kepala Badan Literasi Nasional Labbaik Pengurus Pusat IKA BKPRMI ini.
Nah, pertanyaannya kata BAK, apa hubungan kemiskinan dengan literasi? Menurut BAK, sesungguhnya kemiskinan itu tetap ada dan mengapa ada, karena tidak hadirnya masyarakat yang berpengetahuan, masyarakat literat. Akibatnya, katanya, masyarakat tidak berdaya karena tidak membaca. Karena itu, BAK menegaskan kalau saat ini adalah era Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan siapa yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, maka mereka akan menjadi pemenang dalam pertarungan di Era disrupsi. Misalnya, kata BAK mengutip filosofi Transformasi Literasi berbasis inklusi sosial, “Knowledge Driven Of Economi” sesungguhnya hanya dengan ilmu pengetahuan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Karena itu, BAK mendorong ekosistem literasi melalui pembudayaan minat baca di seluruh Indonesia terutama di Kabupaten Jeneponto. Hanya dengan penguatan literasi masyarakat, maka sumber daya manusia Kabupaten Jeneponto bisa maju. “ Ayo kita perkuat sinergi, kolaboratif memajukan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat Kabupaten Jeneponto dengan menggerakkan secara kolosal para pegiat literasi, pustakawan dan penulis di Jeneponto” harap penulis ratusan buku dan pembicara nasional ini di depan pegiat literasi dari berbagai utusan di Kabupaten Jeneponto.
Sementara itu, Haerullah Lodjik dan Timung, bersyukur kendati Bachtiar Adnan Kusuma telah menjadi Tokoh Literasi Nasional, namun masih punya perhatian dan kepedulian terhadap pengembangan literasi di Jeneponto. “ Jujur saya banyak belajar dari kak BAK terutama semangat berliterasi dan cara menulis yang baik” kata Haerullah Lodjik. Kepsek SMA 2 Jeneponto, Timung, S.Pd.M.Pd. menyampaikan terima kasih pada Pak BAK karena telah berkunjung ke SMA 2 dan mendorong siswa-siswi dan guru-guru bergerak menulis hingga melahirkan sebuah karya literasi,” ujar Timung. Ketua Forum Taman Baca Masyarakat Kabupaten Jeneponto, M. Yanis menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih karena BAK telah memelopori memberi semangat literasi kepada para pegiat literasi di Kabupaten Jeneponto. “ Saya menyampaikan terima kasih karena Kak BAK bersama isteri telah mewarnai pergerakan literasi di Sulawesi Selatan, khususnya Jeneponto yang begitu serius memompa semangat kami pegiat literasi” papar Yanis. (*)