MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Ramadan bulan yang mulai dan dimuliakan oleh umat Islam. Beragam ikhtiar dilakukan umat Islam sebagai amaliyah untuk memuliakan Ramadan, sekaligus berharap ridha Allah swt.
Dalam rangkaian amaliyah Ramadhan itu, ada satu malam “kemuliaan” yang senantiasa ditunggu-tunggu umat Islam, yaitu malam Lailatul Qadr yang diyakini membawa rahmat dan keberkahan yang berlihat ganda. Dalam bahasa Alquran, lebih mulia dari seribu bulan (QS. Al-Qadr/97: 1-5)
Bagaimana sesungguhnya malam Lailatul Qadr itu? Apakah setiap bulan Ramadhan terjadi? Terjadinya pada malam ke berapa? Siapa saja yang berpeluang mendapatkan berkah dan rahmat Lailatul Qadr itu? Apa fenomena alam sebagai penanda malam Lailatul Qadr? Bagaimana ciri atau indikasi mereka yang beruntung mendapat berkah Lailatul Qadr? Beragam pertanyaan dari berbabai pihak selalu mengiringi malam-malam Ramadhan, setiap tahun.
Berkaitan dengan itu, maka Takmir Masjid Sultan Alauddin, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Sulawesi Selatan, tahun ini menggelar Diskusi Ramadan dengan tema “Menembus Malam Lailatul Qadr: Ikhtiar Memahami Makna Teks untuk Implementasi Kontekstual” pada Sabtu, 30 Maret 2024, pukul 05.30 – 11.00 Wita, di Masjid Sultan Alauddin, Makassar. Juga lewat aplikasi zoom.
Dr. H. Waspada Santing, M.Kom.I., M.H.I., CPArb., CPM selaku Wakil Ketua Takmir Masjid Sultan Alauddin Makassar yang juga Ketua Panitia Diskusi Ramadan 1445 H mengatakan, Diskusi Ramadan ini diharapkan memberikan arah kepada masyarakat muslim, tentang perkembangan pemahaman makna tekstual ayat-ayat Lailatul Qadr dalam kajian Mufassirin dari masa ke masa.
“Pemahanan makna tekstual itu kemudian akan dikomfarasikan dengan beragam implementasi makna tekstual Lailatul Qadr itu dalam realitas kontektual berdasarkan kajian muhadditsin. Agar kajian lebih komprehensif, makna-makna tekstual dan implementasi kontesktual itu dikaji dengan pendekatan atau nalar sains,” terangnya.
Waspada Santing akan memandu tiga pakar yang jadi narasumber pada diskusi nasional tersebut. Mereka adalah, Prof. Dr. H. Mardan, M.A. (Guru Besar Ilmu Tafsir, Mantan Dekan Fakultas Adab dan Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Aaluddin Makassar), yang akan membawakan materi, “Makna Tekstual Ayat-ayat Lailatul Qadar dalam Perspektif Mufassirin”.
Selanjutnya, Prof. Dr. Drs. H. Muhammadiyah Amin, M.Ag. (Guru Besar Ilmu Hadis, Mantan Rektor Sultan Amai Gorontalo/Dirjen Bimas Islam Kemenag RI) akan membawakan materi “Kontekstualisasi Makna Ayat-ayat Lailatul Qadar dalam Kajian Muhadditsin”.
Terakhir, Drs. Agus Purwanto, M.Si., M.Sc., D.Sc. (Guru Besar Besar Fisika dan Kepala Laboratoium Fisika Teori serta Filsafat Alam (LaFTIFA) Institut Teknologi Surabaya (ITS), akan membawakan materi “Ayat-ayat Semesta dalam Perspektif Nalar Sains”. (*)