Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wajo, Andi Alamsyah mengaku akan segera menangani persoalan tersebut.
Sebelumnya, pihaknya mengemukakan persoalan sampah muncul dikarenakan tidak adanya edukasi masyarakat.
“Kurang edukasi ke masyarakat akan ketersediaan sarana dan prasarana,” katanya.
“Mestinya di wilayah itu ada penambahan motor tiga roda atau kontainer, tapi alokasi dana tidak ada,” jelasnya.
Olehnya itu, pihaknya hanya melakukan pengambilan sampah.
“Yang kami lakukan setiap minggu cuma ambil sampah rumah tangga masyarakat,” ungkapnya.
Alamsyah juga menjelaskan ini terjadi karena minimnya anggaran untuk pengadaan kontainer sampah.
“Pengadaan kontainer sampah saat ini jumlahnya hanya 9 unit. Untuk penambahan kontainer tahun ini masih nihil dari APBD perubahan 2023 yang telah disepakati,” jelasnya.
“Iya, nanti kami upayakan untuk relokasi kontainer sampah. Sekarang masih ditempatkan di lokasi yang strategis seperti sekolah, rumah sakit dan pasar,” tandasnya. (*)