“Saya minta untuk didata, corak apa saja yang dimiliki Wajo kemudian apa yang sudah terdaftar di Hak Kekayaan Intelektual (HKI),” sambungnya.
Olehnya itu, ia berharap agar ke depan panitia pelaksana dapat memaksimalkan kinerja demi kelancaran perayaan HJW ke-625.
Kabupaten Wajo adalah salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Indonesia. Dilansir dari Wajo.kab.go.id, dalam Lontarak Sukkunna Wajo diungkapkan bahwa ada beberapa nama pada masa Kerajaan Wajo yang berjasa dalam mengantar Tana Wajo menuju kepada kebesaran dan kejayaan.
Namun, yang disepakati menjadi tahun dari pada Hari Jadi Wajo ialah versi Boli, yakni pada waktu pelantikan Batara Wajo pertama Latenri Bali Tahun 1399, dibawah pohon besar (pohon Bajo) di daerah Tosora Kecamatan Majauleng. Dan pada tanggal 29 Maret, ketika dalam peperangan terakhir, Lamaddukkelleng di Lagosi, dapat memukul mundur pasukan Belanda dan para sekutunya.
Sehingga, Hari Jadi Wajo disepakati pada tanggal 29 Maret 1399. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.506,19 km persegi dan ibu kotanya terletak di Sengkang.