WAJO, BACAPESAN.COM – Pembangunan jaringan perpipaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Wajo dipertanyakan. Sudah sebulan lebih proyek puluhan miliar tersebut mandek.
Diketahui proyek dengan nilai pagu Rp34.724.000.000 di APBN 2023, dilaksanakan oleh PT. RIS Putra Delta. Perusahaan asal Kota Surabaya, Jawa Timur.
Terdapat 11 item pekerjaan utama dalam proyek ini. Diantaranya, galian tanah jaringan perpipaan di sejumlah ruas jalan. Salah satunya di jalur dua Jalan Sawerigading, Sengkang Kecamatan Tempe.
Warga setempat, Andi Misbahuddin (31) menyampaikan, keberadaan pipa besar di jalan raya mengganggu dan berpotensi mengakibatkan kecelakaan. Dikarenakan di beberapa titik lokasi kegiatan, tidak diberikan garis pengaman. Garis pengaman itu, kata dia bertujuan membatasi suatu area dengan tujuan tertentu. Fungsi pemasangan untuk mmemberi peringatan.
“Tanah galiannya disimpan hampir separuh jalan. Kemudian tidak ada penanda kegiatan proyeknya, bisa-bisa pengendara dirugikan,” ujarnya Kamis, (26/4).
Dia menyampaikan, kegiatan galian tanah dan penanaman pipa, terakhir kali terlihat bekerja sebelum memasuki bulan Ramadan di depan perumahan Sutera Mas. “Setelah itu (bulan Ramadan, red) tidak ada mi alat excavator bekerja sampai sekarang. Pipa berdiameter ratusan milimeter (mm) itu dibiarkan tinggal di jalan,” ucapnya.
Berdasarkan pantauan Nampak beberapa pekerjaan belum diselesaikan. Seperti, tanah sudah digali tidak dirapikan atau rata, ada juga belum ditimbun kembali. Terlihat serampangan. Selain itu, pipa hitam diperkirakan berdiameter 200 mm itu, berserakan di beberapa titik jalan atau belum tertanam.
Dalam penelusuran, proyek jumbo tersebut merupakan milik Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulsel, Kementerian PUPR. Pembangunan jaringan perpipaan SPAM guna memenuhi kebutuhan infrastruktur air bersih untuk air minum di kawasan Sengkang, dengan memanfaatkan Danau Tempe.