MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Beacukai Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) yang membawahi Beacukai Makassar, Pare-pare, Kendari dan Malili mencatat total penerimaan di triwulan pertama mencapai Rp166,7 Miliar atau sekitar 26,6 persen.
Khusus penerimaan pada periode Januari hingga Maret untuk Bea masuk mencapai 30,6 persen dengan target Rp464,7 Miliar dan telah terealisasi Rp142,2 Miliar. Bea keluar tercatat 9 persen dari target Rp6,67 Miliar dan terealisasi Rp5,9 Miliar. Sedangkan penerimaan Cukai mencapai 20 persen dari target Rp95 Miliar dan Realisasi Rp18,7 Miliar rupiah.
Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan, Djaka Kusmartata mengatakan, penerimaan di triwulan pertama 2024 telah mencapai target jika dibandingkan dengan capaian di 2023 periode Januari hingga Desember mencapai Rp476 Miliar.
“Artinya triwulan pertama sudah melebihi target. Penindakan tahun lalu mencapai 80 kali penindakan, namun di tahun ini untuk Triwulan pertama sudah 37 kali penindakan,” ujar Djaka dalam kegiatan Gathering media dirangkaikan dengan Halal bi Halal Senin (29/4/2024).
Selama periode ini pula ditemukan tembakau mencapai 2,5 juta batang dengan nilai Rp3,8 Miliar dan potensi kerugian negara Rp2,5 Miliar. Minuman etil alkohol mencapai 1,4 ribu liter dengan nilai barang Rp343,4 juta. Potensi kerugian negara 170 juta dengan penindakan untuk larangan narkotik dan bahan berbahaya lainnya masing-masing banyak yg sintetik 235 gram. Ganja 12,4 kilogram dan 17774 butir obat berbahaya.
“Penangkapan dan penyitaan barang biasanya ditemukan di daerah pasar retail dan MPP biasanya lewat jasa kiriman. Pelaku biasa di temukan namun sebagian lainnya tidak. Semester di semester awal ini masih dalam penegakan, belum penyidikan.” tandasnya. (Hikma)