Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNM, Prof Hasmyati, berpeluang mencetak sejarah. Guru Besar UNM itu mampu unggul telak meraih 40 suara senat pada pemilihan calon rektor UNM 2024-2028, pada putaran pertama, Maret lalu.
Prof Hasmyati mengungguli dua rivalnya, Prof Karta Jayadi dengan 14 suara, dan Prof Hasnawi Haris dengan perolehan lima suara. Jika mayoritas suara kembali diraihnya pada putaran penentuan nanti, maka Prof Hasmyati akan menjadi perempuan pertama yang menjadi Rektor UNM.
Fakta membuktikan, dari tiga universitas negeri di Makassar, hanya UNM yang belum pernah dipimpin figur perempuan. Dua kampus negeri lainnya, Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) sudah pernah dipimpin perempuan.
Beberapa universitas swasta di Makassar juga pernah dipimpin rektor perempuan. Selama dua periode menjadi Dekan FIKK UNM, Prof Hasmyati menorehkan segudang prestasi.
Perubahan nama dari Fakultas Ilmu Keolahragaan menjadi Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan, salah satunya.
Prof Hasmyati juga seorang visioner. Saat menyampaikan visi-misinya sebagai calon rektor UNM, ia sudah menjabarkan program yang akan dilakukan kelak ketika diberi amanah untuk memimpin UNM. Tidak hanya untuk program jangka pendek, tetapi juga program jangka panjang UNM.
“Visi dan misi UNM menjadi dasar untuk mengembangkan UNM dalam jangka panjang. Melalui rencana strategis ditetapkan pencapaianpencapaian yakni 20 besar perguruan tinggi nasional di periode I tahun (2024-2028),” kata dia, beberapa waktu lalu.
Hasmyati bahkan tidak hanya membuat arah pengembangan UNM untuk satu periode, akan tetapi hingga empat periode.
“Pada periode 2028- 2030, pencapaian yang akan ditarget adalah 200 perguruan tinggi terbaik di Asia Tenggara,” sebut dia.
Ia juga yakin, UNM akan masuk pada 500 perguruan tinggi di Asia pada periode 2032-2036. Dan pada periode 2036- 2040 masuk menjadi 1.000 perguruan tinggi terbaik di dunia. (*)