PW Muslimat NU Sulsel Gelar Talkshow Literasi Digital “Bahaya Judi Online”

  • Bagikan
PW Muslimat NU Sulsel menggelar Talkshow Literasi Digital Membangun Perilaku Positif di Era Digital, Strategi Menghadapi Godaan Judi Online.

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – PW Muslimat NU Sulsel menggelar Talkshow Literasi Digital Membangun Perilaku Positif di Era Digital, Strategi Menghadapi Godaan Judi Online di Auditorium KH. Muhyiddin Zain-Universitas Islam Makassar (UNM), Senin (6/5/2024).

Kegiatan itu dibuka Rektor UIM Al Gazali, Prof. Muammar Bakry dan juga dihadiri oleh ratusan ibu-ibu sebagai peserta pada talkshow itu, serta pemateri dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) RI.

Rektor UIM Al Gazali, Muammar Bakry menyampaikan kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk mendidik rumah tangga terutama pada anak-anak yang acap kali terjerumus dalam judi online akhir-akhir ini.

Bahkan kata dia, merujuk pada fakta indonesia masuk kedalam pengguna terbanyak judi online, sehingga perlu dilakukan pendidikan dari rumah yang bersentuhan langsung dengan anak-anak.

“Jadi kaum ibu-ibu ini sangat beruntung ditakdirkan sebagai perempuan, karena sebagai pencerdas generasi, keluarga,” paparnya.

Ia menyampaikan, dewasa ini ibu-ibu ditantang dengan pikiran dan gagasan di era serba digital. Sebab, kasus para ibu-ibu juga saat ini kecenderungan lebih asyik berselancar didunia maya.

“Sehingga ibu-ibu juga harus memberikan contoh kepada keluarga dalam memerangi dampak negatif dari digitalisasi yang merupakan awal dari judi online yang merugikan,” ungkapnya.

Ia memberikan penegasan kepada para Ibu juga untuk menakar penggunaan bahasa dalam memberikan pelajaran kepada anak-anaknya.

“Karena sekarang ini juga banyak istilah dan bahasa medsos,” pungkasnya.

Sementara itu, Prof. Dr A. Majdah menyampaikan kepada para peserta untuk telaten dalam mengawasi pergerakan anak menggunakan teknologi seperti gawai.

“Jadi ibu-ibu jangan senang dulu kalau anaknya rumahan, pantau dulu kegiatannya selama berdiam diri di kamar,” paparnya.

Hal itu menjadi penting sebab, saat ini rata-rata kasus pelecehan itu yang menjadi pelakunya adalah anak-anak yang sejatinya belum layak untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang lebih intim, atau dewasa, atau bahkan melakukan kegiatan judi secara online.

“Kalau perlu awasi kamarnya apa yang dilakukan,” tuturnya. (Abu)

  • Bagikan

Exit mobile version