MAKASSAR, BACAPESAN.COM — Sudah sembilan bakal calon wali kota (cawalkot) Makassar yang sudah mengambil formulir pendaftaran di partai untuk maju Pilwakot Makassar. Beberapa figur lainnya juga telah menyampaikan akan mendaftar.
Namun, sejauh ini baru sembilan yang tampak serius dengan asumsi telah mendaftarkan diri di partai. Mereka adalah Ketua DPD II Golkar Makassar Munafri Arifuddin atau Appi, Ketua PKK Makassar Indira Yusuf Ismail, mantan Bupati Sinjai A Seto Gadhista Asapa, dan Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo.
Kemudian ada mantan birokrat Rahman Bando, birokrat Makassar Nasrun, Ketua DPC Demokrat Makassar Adi Rasyid Ali (ARA), Ketua PSI Sulsel Muhammad Surya, dan Jabal Nur (pengusaha).
Dari sembilan nama ini, Appi dan Indira tampak paling serius. Keduanya sama-sama sudah mengambil formulir di beberapa partai. Hingga kemarin, Appi diketahui sudah mengambil formulir di PKB, Hanura, dan PAN. Indira juga mengambil formulir di PKB dan PAN.
PPP bahkan telah menyatakan akan mengusung Indira secara tunggal. Sehingga PPP tak membuka pendaftaran calon cawalkot, sehingga Indira sangat berpeluang mendapatkan tiket untuk maju. “Makassar kami sudah koordinasi kepada pimpinan agar DPC Makassar tidak membuka pendaftaran dan alhamdulillah kami diizinkan hanya mengirim satu nama yakni Ibu Indira,” beber Sekretaris PPP Makassar, Rahmat Taqwa Quraisy (RTQ).
Peluang Indira mendapatkan tiket di PDIP juga terbuka. Pasalnya, suaminya Moh Ramdhan Pomanto merupakan kader PDIP. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDIP Kota Makassar, Raizul Jaiz pun membeberkan, Indira akan mendaftar di partai di akhir-akhir pendaftaran. “Iya Ibu Indira akan daftar di akhir,” ungkapnya.
Sejauh ini kata dia, sudah ada tiga pendaftar di PDIP, yaitu Muhammad Surya, Nasrun, dan Jabal Nur. Kemudian beberapa kader internal juga telah mengonfirmasi dalam waktu dekat mendaftar, yaitu Risfayanti Muin, Rudi Pieter Goni (RPG), dan dokter Fadli Ananda.
Soal siapa yang diberikan rekomendasi, dia menekankan bahwa DPC tugasnya hanya menerima pendaftaran. Kemudian menyerahkan nama-nama itu kepada DPD untuk tahap ¿t and proper test. “Lalu hasil fit and proper itu diserahkan lagi ke DPP. DPP yang mengeluarkan keputusan siapa yang akan dapat rekomendasi,” jelasnya. Dia pun menegaskan, karena telah dibuka pendaftaran, baik internal maupun internal itu sama dan PDIP membuka bagi siapa pun.
Appi pun demikian, selain mendaftar di beberapa partai, dia juga punya Golkar. Potensinya pun sangat besar karena ia menjadi satu-satunya yang telah diberikan surat
penugasan menyiapkan diri maju di Pilwalkot Makassar.
Terkait hal itu, Golkar Makasaar kemungkinan tak membuka lagi pendaftaran untuk calon lain. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris DPD II Golkar Makassar, Abdul Wahab Tahir. “Sementara tidak membuka pendaftaran sesuai petunjuk DPP dan dipertegas oleh DPD Provinsi. Kecuali ada petunjuk terbaru,” jelasnya.
Pengaruh Nasdem dan Danny
Analis politik Unismuh, A Luhur Prianto menilai bahwa pola dukungan di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) sedikit banyak akan mengikuti poros koalisi di Pilgub.
Menurutnya, beberapa partai akan mensubstitusi dukungan Pilwalkot dengan Pilgub, yang arahnya ditentukan dukungan koalisi nasional.
Dia pun menilai dari nama-nama sembilan yang mendaftar ini, masih banyak testing the water. Motif mendaftarnya macam-macam, ada yang menunggu pinangan kandidat potensial lain dan sekadar berusaha menaikkan bargaining position partainya.
Faktor Nasdem sebagai pemenang pemilu dan kekuatan DP (Danny Pomanto) kata dia, yang masih mengendalikan basis OPD dan RT/RW tetap menjadi kekuatan penting di Pilwalkot. Akan tetapi, pengendalian itu bisa terpolarisasi jika DP juga secara bersamaan running di Pilgub.
Luhur juga melihat ji ka kekuatan DP dan Nasdem bersatu di Pilwalkot. Kemudian kekuatan DP juga mendukung Nasdem di Pilgub.
“Meskipun hal itu tidak mudah dan menunggu sinyal dukungan istana,” ujarnya.(*/)