Seorang Ibu Melahirkan Dijalan dan Anaknya Meninggal, Begini Penjelasan Kadinkes Tana Toraja

  • Bagikan
Plt Kepala dinas Kesehatan Tana Toraja, Yosefina Rombetasik.

TANA TORAJA, BACAPESAN.COM – Seorang warga Lembang Mesakada Puang Bembe, kecamatan Simbuang, Kabupaten Tana Toraja, Maru’pak, akrab akrab disapa Indo’ Almi (red : Mama Almi), yang viral di media sosial melahirkan dijalan dan bayinya dinyatakan meninggal dunia karena tidak bisa tertolong.

Menanggapi itu Plt. Kepala Dinas Kesehatan, dr Yosefina Rombetasik saat dikonfirmasi RAKYATSULSEL via whatsappnya, Senin,13 Mei 2024 menjelaskan, bahwa pasien sebenarnya sejak 27 April 2024, saat datang ke Posyandu untuk memeriksakan diri.

Pihak Puskesmas Lekke Kecamatan Simbuang pun telah menganjurkan kepada pasien untuk segera ke kota karena hasil pemeriksaan, letak bayi posisi melintang, sehingga harus segera dirujuk mengingat fasilitas belum memadai, tetapi yang bersangkutan menolak dengan alasan terlalu lama di kota.

“Dari awal sudah dianjurkan untuk ke Makale karena hasil pemeriksaan letak Lintang, tetapi info dari keluarga ibunya sendiri yang tidak mau dengan alasan terlalu lama di kota,” beber Yosefina.

Dijelaskan Yosefine kronologinya yakni bahwa pada Sabtu, 11 Maret 2024 pagi pasien datang ke puskesmas dan mengeluhkan sakit, dan petugas kesehatan (bidan) melakukan pemeriksaan dalam dan USG dan hasilnya dikirim ke dokter Spesialis Obgyn (dr Elia,Sp.OG), dan dokter setelah melihat hasilnya posisi janin letak lintang sehingga harus segera dirujuk.

Kemudian Bidan menganjurkan untuk segera dirujuk ke Rumah Sakit di Mamasa/Polewali tetapi keluarga mengatakan kalau di sana tidak ada keluarga untuk di tempati, sehingga mereka meminta untuk dirujuk ke Makale, dengan melalui jalur Makkodo- Buakayu.

Bidan juga menjelaskan kondisi jalan di jalur tersebut yakni antara Petarian dan Leppan yang tidak bisa dilalui roda empat (mobil), sehingga keluarga meminta agar mobil mengantarkan sampai Petarian dan mereka akan menyiapkan kendaraan roda dua untuk mengantar dijalur yang rusak dengan didampingi bidan.

“Bidan yang menangani pun langsung menghubungi sopir, karena kebetulan sopir saat itu sedang ada di Makale, untuk mengambil mobil ambulance di bengkel dan menjemput di Sa’dan. Namun sebelum sampai di ambulance, ternyata pasien sudah sangat kesakitan, sehingga akhirnya Bidan mencari tempat untuk melakukan pemeriksaan. Ternyata bagian lutut bayi sudah ada keluar, sehingga meminta bidan untuk segera mengambil tindakan. Bidan pun memutuskan untuk menolong persalinannya meski masih di jalan,” terang Yosefina.

  • Bagikan

Exit mobile version