PANGKEP, BACAPESAN.COM – Bantuan program Pemberian Gizi Tambahan (PMT) di Puskesmas Bonto Perak disoal warga, disinyalir PMT di Puskesmas tersebut tidak sesuai standar gizi.
Jika kesesuaian standar gizi PMT disinyalir terjadi di Puskesmas Bonto perak, hal berbeda justru terjadi di Puskesmas Minasatene. Di Puskesmas Minasatene sendiri menyajikan makanan tambahan justru dengan menu pilihan yang sesuai rekomendasi bidang yang menangani gizi di puskesmas.
Kepala Puskesmas Minasatene, Nurul Mukmin menjelaskan jika pihaknya menjadikan program PMT sebagai program pendampingan gizi yang betul harus memiliki nilai gizi seimbang, sesuai prosedur kesehatan yang berlaku.
Bahkan dirinya enggan melakukan intervensi terkait pemilihan menu yang akan disediakan, mengingat hal tersebut merupakan murni rekomendasi bagian gizi di Puskesmas.
“PMT yang kami olah untuk diberikan kesasaran, harus melalui pendampingan, dengan mengecek langsung permintaan di penyedia bahan makan, apakah sesuai resep, karena pesanan bahan makanan itu berdasarkn rekomendasi bagian gizi kami, bagian gizi yang lebih tahu semuanya,”jelas Nurul Mukmin, Rabu (15/05/2024).
Bahkan tidak sampai disitu, apabila permintaan ke penyedia bahan sudah sesuai, bahan yang ada kemudian diolah di dapur gizi milik desa dan kelurahan, dan kemudian didistribusikan oleh kader PKK Kelurahan atau desa.
“Setelah bahan ada, kita masak masak yang sudah ditentukan di dapur desa atau kelurahan, kader posyandu dan PKK kita libatkan semua, dengan harapan PKK disana bisa aktif sekaligus memahami jenis makanan apa yang bergizi untuk dikonsumsi,” tambah Nurul.