MAMUJU, BACAPESAN.COM – Program penanaman pohon sukun yang digagas oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Bahtiar Baharuddin, mendapatkan sorotan dari Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sulawesi Barat.
Ketua Dekopin Sulbar, Hasrat Lukman, menyatakan bahwa kebijakan penanaman pohon sukun oleh Pj Gubernur menjadi tanda tanya bagi warga Sulbar. Ia mempertanyakan mengapa program penanaman sukun di tempat umum seperti perkantoran dan jalan arteri tiba-tiba dilaksanakan.
“Tanaman sukun ini juga bisa dikatakan tanaman hutan dan dapat mengotori jalan. Bahkan, pohon dan akarnya juga berpotensi merusak,” jelas Hasrat.
Hasrat menyampaikan bahwa sebelumnya Kementerian Pertanian (Kementan) telah memberikan program empat komoditas, yaitu padi, kakao, jagung, dan kopi, yang sudah familiar di Sulbar. Namun, hadirnya program penanaman pohon sukun oleh Pj Gubernur Bahtiar bukan merupakan kelanjutan dari program yang diberikan oleh Kementan.
“Saya tidak mempersoalkan program-program baru, tapi yang kita pertanyakan adalah kenapa tiba-tiba ada program penanaman sukun di tempat umum seperti jalan dan perkantoran. Urgensinya apa?” ungkap Hasrat di hadapan para wartawan di salah satu Warkop di Mamuju, Rabu (22/5/24).
Hasrat juga mempertanyakan alasan program sukun ini tiba-tiba berjalan. Bahkan menurutnya, selama ini Dinas Perkebunan sudah menyiapkan bibit sukun untuk program Pj Bahtiar.
“Kenapa bisa baru satu hari masuk, langsung ada program unggulan penanaman sukun di tempat umum? Ini juga bisa membahayakan lalu lintas dan merusak jalur kabel PLN jika pohon sukun sudah besar. Jangan setiap pergantian pejabat selalu ada program baru yang berbeda. Kita ingin program yang berkesinambungan dan berkelanjutan,” terangnya.