PAREPARE, BACAPESAN.COM – Ketua IKA Unhas Kota Parepare Taqyuddin Djabbar (TQ), menuai pujian dalam Musyawarah Daerah (Musda) Bersama Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kota Parepare. Kegiatan itu, berlangsung di Gedung Islamic Centra, Jumat (24/5/2024) malam.
Ketua Panitia Musda Bersama AMM Parepare, Rasmin Rajab dalam sambutannya menyebut Ketua IKA Unhas tersebut sebagai kader terbaik Muhammadiyah.
“Hadir di tengah kita semua, kader terbaik Muhammadiyah, bapak Taqyuddin Djabbar,” katanya, disusul tepuk tangan meriah peserta dan para undangan yang hadir.
Rasmin, bahkan menjadikan Dewan Pembina Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel tersebut, sebagai role model atau panutan bagi pemuda Muhammadiyah, yang mesti ditiru.
Namun Rasmin menekankan, jika seluruh kader yang hadir dalam kegiatan tersebut, juga merupakan kader-kader terbaik Muhammadiyah, baik yang ada di pemerintahan maupun dilegislasi.
Sekadar diketahui, musda AMM dirangkai dengan dialog politik yang mengusung tema Kolaborasi Pemuda Memajukan Parepare, dipandu Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Parepare priode 2020-2024,
Abd Naim.
Dialog menghadirkan sejumlah tokoh sebagai pembicara, diantaranya rektor Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar), Jamaluddin Ahmad, wakil ketua DPRD Parepare, Tasming Hamid, Ketua Lazismu Parepare, Erna Rasyid Taufan, dan Ketua IKA Unhas Parepare, Taqyuddin Djabbar (TQ).
TQ dalam pemaparannya mengatakan, Parepare memiliki potensi yang bisa menjadi penyangga untuk daerah lain. “Dengan kemajuan peradaban, Parepare bukan hanya sebagai penyanggah daerah-daerah sekitar, tapi juga untuk daerah-daerah lain termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN),” kata kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) ini.
Menurut Ketua Dewan Pakar ICMI Parepare ini, potensi besar yang dimiliki Parepare, adalah 15.757 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Angka tersebut, kata TQ, menempatkan Parepare pada urutan ketiga terbesar jumlah pelaku UMKM di Sulsel.
“Namun secara rasio, Parepare tertinggi. Baik secara jumlah penduduk maupun rasio pada jumlah keluarga. Jika ingin memperbaiki Parepare, maka benahi UMKM disemua sektor,” ujarnya.
Ke depan, kata TQ, diharapkan terjalin berkolaborasi. Peran pemuda ke depan, adalah mempelajari dan memahami peradaban yang dibutuhkan masyarakat. “Penting pemahaman antara kebutuhan yang akan datang, pemahaman hari ini, dan pengalaman masa lalu,” jelasnya
Ketua Perkumpulan Penggemar Bongsai Indonesia (PPBI) Parepare ini juga menekankan ekonomi Parepare bermuara pada ekonomi non manufacturing industry tanpa mesin.
“Dan inilah yang oleh pemerintahan sebelumnya, diterjemahkan sebagai industri tanpa cerobong asap. Karena industri itulah yang prosesnya dari hilir ke hulu. Sekaligus upaya mengatasi jumlah pengangguran,” tandasnya. (rud)