MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Sebagai lembaga keuangan yang baru saja menghadirkan kantor cabang di Makassar, LPS mencoba lebih dekat dengan masyarakat.
Plt Kepala Divisi, Edukasi, Humas dan Hublem Kantor LPS III Kota Makassar, Y Dadi Hermawan dalam Workshop dan Apresiasi media menjelaskan, tugas LPS berbeda dengan OJK.
“Bedanya OJK dan LPS, OJK urusannya bank hidup, LPS urusannya bank mati. Jadi, selama bank hidup itu urusan teman-teman OJK. Kalau LPS bank mati, Istilahnya tukang jagal,” jelas Dadi saat membuka materinya terkait LPS dan Sinergi dengan Media di Aerotel Smile, Minggu (26/5/2024).
Lebih jauh, Dadi menjelaskan tugas dari LPS adalah melikuidasi bank, “Dari masyarakat menyimpan di bank, kalau banknya gagal, disini kuncinya karena LPS yang menjamin atau menjaga Bank. Juga akan dilikuidasi dan menjual aset-aset bank untuk menganti kerugian. LPS punya 5 hari sejak verifikasi di mulai dan maksimal 90 hari kerja untuk membayar klaim. Sekarang pembayaran klaim 60 hari . Jadi LPS nalangin dulu, setelah aset bank dijual, itu yang akan mengganti uang LPS,” terangnya.
“Sinergi dengan media, LPS punya kampanye yakni mengajak masyarakat menabung di bank karena simpanan anda akan aman dijamin LPS. Jadi pilih mana nabung di bank atau di luar. Biasanya orang-desa banyak yang nabung di luar bank,” tambahnya.
Dadi menambahkan, LPS maksimal menjamin uang nasabah 2 Miliar perbankan. “Jadi jika banyak uang, harus di pisah-pisah tabungannya, misalnya perbank misal 2 M,” ungkapnya.
Yang terpenting menurut Dadi adalah program penjaminan LPS meliputi 3 T yakni Tercatat didalam pembukuan bank, Tidak boleh bunga simpanan melebihi rate, dan Tidak melakukan tindak pidana dibidang perbankan.
Untung mensosialisasikan program tersebut, Dadi mengungkapkan butuh sinergi yang baik dengan awak media.
“LPS bersinergi dengan media sebab media garda terdepan menyebarkan informasi. Ada 3 hal yang dituju, pertama tau LPS dan tau uang di bank di jamin LPS, paham program penjaminan LPS dan masyarakat percaya LPS agar tenang menyimpan uangnya. Ujung-ujungnya media bersama menjaga stabilitas sistem keuangan.” tutupnya. (Hikma)