PAREPARE, BACAPESAN.COM – “(Keyakinan) saya sederhana. Saya yang tidak bisa melihat saja dipanggil Allah. Yang penting niat tulus dan semangat untuk berhaji,”. Kalimat itu meluncur dari Sajeriah, jamaah haji asal Parepare, Sulawesi Selatan.
Niat tulus itu pula yang membuat nenek berusia 76 tahun itu begitu bersemangat untuk melaksanakan semua aktivitas ibadahnya selama di tanah suci.
Saat berada di Madinah selama pekan lalu, Sajariyah berusaha istiqamah melaksanakan shalat berjamaah di masjid Nabawi karena jarak hotel tempat dia menginap cukup dekat.
Demikian pula saat tiba di Makkah. Semenjak menginjakkan kakinya di kota suci ini, semangat Sajeriyah untuk bisa beribadah maksimal di Masjidil Haram dan kakbah begitu besar.
“Namun, kami selalu menyarankan agar beliau shalat di hotel penginapannya. Mengingat jarak masjid yang relatif jauh,” kata petugas kesehatan haji kloter 3 Embarkasi Ujungpandang (UPG)
Sosok Sajariyah memang begitu luar biasa.
Dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, niatnya untuk bisa menunaikan Rukun Islam kelimanya begitu besar.
Pada 2010 lalu, dia memutuskan mendaftar haji. Dengan dibantu oleh adik dan keluarganya, dia bisa melunasi biaya perjalanan. Sampai akhirnya dia mendapat panggilan untuk berangkat ke tanah suci pada musim haji 2024.